Storyboarding
Membuat storyboard (storyboarding) telah terbukti
sebagai salah satu cara paling efektif untuk merencanakan suatu video game. Ada
banyak alasan untuk menggunakan storyboard di game. Berikut ini hanya beberapa
di antaranya:
- · Storyboarding menghemat waktu dan uang.
- · Sroryboarding menolong untuk menunjukkan sequence-sequence yang sulit dijelaskan.
- · Storyboarding menolong untuk mengkomunikasikan konsep game kepada semua pihak yang terlibat dalam pengembangan.
- · Storyboarding menolong tim desain untuk menyelesaikan masalah-masalah game yang sulit.
Sebelum beranjak lebih jauh, ada baiknya kita
membahas apa itu storyboard terlebih dahulu. Storyboard adalah serangkaian
gambar slide yang digambar dengan tangan. Storyboard ini umum digunakan untuk
pembuatan film dan merupakan elemen krusial dalam film. Sejalan dengan
perkembangan teknologi, penggunaan storyboard meluas hingga ke pembuatan video
game.
Tiap slide pada storyboard mewakili sebuah frame
kunci pada suatu film atau animasi. Slide-slide ini bercerita secara visual.
Slide-slide ini umumnya dipasang di meja atau dinding secara linear, mengelilingi
ruangan atau berjejer berbaris-baris, sehingga cerita dasar tersebut bisa
“terlihat” dengan mengamati gambar-gambar tersebut.
Membuat video game memakan banyak uang dan tenaga.
Membuat model 3D untuk karakter dan world
pada game sangat mahal. Cost bertambah tinggi dengan programming dan animasi.
Mencoba membuat sebuah game tanpa rencana dapat berakibat pemborosan uang dan
waktu. Storyboarding membantu tim desain untuk merencanakan produksi. Dengan
memvisualisasikan game dalam format storyboard, tim desain dapat
mengkomunikasikan kepada tim pengembangan visi dari game tersebut dan
mengurangi risiko pemborosan tenaga.
Storyboarding adalah
tahap yang sangat penting pada proyek pengembangan game modern saat ini.
Meskipun kita sudah memiliki gambaran yang jelas di pikiran kita tentang plot
game yang ingin dikembangkan, kita tetap harus menuliskannya dalam bentuk
hardcopy agar dapat mengkomunikasikan ide kita dengan lebih baik kepada tim
pengembang game, U.S Copyright Office (untuk game yang dikembangkan di Amerika
Serikat), dan distributor-distributor potensial. Membuat storyboard untuk
keseluruhan game memang dapat menyita banyak waktu, namun jika kita melakukan
langkah-langkah yang tepat proses tersebut dirasa tidak akan terlalu sulit.
Menurut sumber
eHow.com, ada beberapa langkah yang dapat diikuti dalam membuat storyboard.
- Langkah 1.
Buat gambar
dengan pensil dan kertas terlebih dahulu, baru nanti hasilnya dipindahkan ke komputer.
Tahap awal membuat storyboard banyak membutuhkan sketsa kasar yang nantinya
akan diperbaiki sejalan dengan pengembangan plot. Meskipun proses design akan
dilakukan dengan komputer nantinya, namun sketsa awal yang digambar dengan
tangan lebih cepat dilakukan sehingga cara ini dianggap cara paling cepat untuk
mendapatkan ide awal. Pada proses yang terjadi di balik layar Blizzard
Entertainment, penghasil Diablo, Starcraft, dan Warcraft, juga menerapkan cara
sketsa konsep ini di awal (lihat Resources).
- Langkah 2.
Mulai dengan design karakter. Meskipun banyak
developer pemula yang berfokus pada cerita di game secara keseluruhan, tapi
sebuah storyboard lebih dari sekadar plot. The International Academy of Design
and Technology di Seattle menjelaskan bahwa “pembuat storyboard mendesain
sketsa karakter” di samping juga membuat plot keseluruhan. Sketsa karakter
mendetail akan menolong kita membuat detail visual yang lebih besar berkaitan
dengan pembuatan plot.
- Langkah 3.
Buat sketsa
action frames untuk semua plot penting. Action-action yang menawan secara
visual harus dibuat sketsanya, sedangkan dialog yang sifatnya tambahan atau
action yang kurang intense cukup dijelaskan dengan catatan sidebar . Sebuah
contoh yang bagus tentang action frame dengan catatan sidebar dapat ditemukan
di FineGameDesign.com's "Game Script and Storyboard Creation"(lihat
Resources). Pastikan plot game yang utuh telah dibuat storyboardnya baik secara
visual maupun melalui sidebar teks sebelum beranjak menuju pengembangan effect
dan game design yang sebenarnya.
- Langkah 4.
Gunakan catatan
sidebar yang dijelaskan di Langkah 3 untuk menjelaskan angle kamera virtual, special sound effects dan hal-hal nonvisual lainnya.
Langkah 5.
Buat desain kasar
tentang karakter-karakter kunci dan scene-scene pada game dengan program pengolah
grafis untuk mendukung action frame yang telah digambar tangan.
Hal yang perlu diperhatikan pada saat membuat storyboard adalah
tetap membuka kemungkinan akan adanya perubahan pada storyboard karena
perubahan mungkin akan diperlukan selama proses pengembangan.
Perubahan-perubahan ini dapat berkaitan dengan game view (top view, side view,
isometric view), gameplay, karakter game, level, rintangan, animasi game dan
sebagainya. Jika storyboard kita kaku, kita akan dibatasi oleh ide yang telah
ditulis, sehingga tidak dapat menghasilkan game yang bagus.
Ada banyak tool
di pasaran yang bisa digunakan untuk membantu pembuatan storyboard. Pertama,
ada kertas fisik paper-taped-to-the-wall,
yang baik digunakan untuk tim yang berlokasi terpusat di satu tempat. Namun
demikian, saat ini tim pengembang game tidak hanya membuat proyek dari satu tempat saja. Mereka
bisa bekerjasama dengan tim lain yang berbeda negara bahkan benua. Perbedaan
lokasi geografis ini menimbulkan tantangan dalam komunikasi, sehingga peralatan
elektronik dibutuhkan untuk membantu memperbaiki storyboard yang telah dibuat
sebelumnya. Di antaranya ada tool slide-show seperti Open Office Impress, dan
tool untuk script/screenplay yang dapat mengcapture storyboard seperti Celtx.
Selain program di atas, banyak pula program yang didesain khusus
untuk membuat storyboard, di antaranya Storyboard Tools. Program ini adalah
tool untuk mengoraganisasi storyboard. Dengan tool ini, gambar-gambar dari
berbagai sumber dapat dikumpulkan dan digunakan untuk membangun keseluruhan
storyboard di layar computer yang nantinya bisa dicetak dalam bentuk yang cukup
portable untuk dibawa-bawa. Storyboard Tools menyimpan teks bersamaan dengan
gambar-gambar.
Sebagai tambahan, sebuah web page dapat digenerate dari project
hanya dengan sekali klik. Storyboard Tools juga dilengkapi dengan drawing
toolnya tersendiri dengan fitur yang dikhususkan untuk storyboarding. Sebuah
program “visualiser” memungkinkan Anda untuk melihat image dalam sequence dan
bermain-main dengan sejumlah efek dalam editing seperti fade dan dissolve.
Tips Character Design
Ketika diminta
menyebutkan 3 saran tentang bagaimana menciptakan karakter game yang baik,
designer game sekaligus presiden Shiny Entertainment David Perry yang telah
menelurkan banyak karakter game yang sukses di pasaran misalnya Earthworm Jim,
Wild 9, Messiah, Sacrifice, dan The Matrix menyebutkan sebagai berikut:
- Humor adalah elemen yang sangat penting dari
entertainment. Jadi jika Anda bisa membuat karakter tersebut
menghibur, jalan ke depan akan
lancar. Selain itu, adanya kemampuan spesial suatu karakter juga bagus. Di
samping itu, menambahkan hal-hal yang lucu bisa meningkatkan kualitas
karakter.
2.
Karakter yang bagus adalah karakter yang memiliki siluet yang
unik. Jika Anda dapat mengenali sebuah karakter hanya dari outlinenya, maka
Anda telah membuat sesuatu yang “berbeda”.
- Senjata-senjata baru yang menarik juga
sangat penting, karena tidak ada yang lebih buruk daripada memainkan game
yang karakternya hanya memiliki satu senjata yang membosankan sepanjang
game.
Tips 3D Character
1. Desain Karakter
Sebelum mengeksekusi karakter ke bentuk 3D,
perlu dipertimbangkan dulu bentuk desain karakternya. Jangan sampai nanti
kesulitan dalam menggerakkan dan menghidupkan karakter tersebut. Misalnya
bentuk telapak kaki yang lebih panjang dari kakinya akan kesulitan dalam
berjalan, badan yang terlalu gemuk akan menyulitkan dalam bergerak. Ada baiknya
kita menghitung dan mengira-ngira lewat sketsa. Apakah karakter kita nanti akan
available dan fleksibel dengan pose-pose yang manis?
2. Membuat sketsa untuk referensi
Ketika kita sudah yakin dan mantap dengan
desain karakternya, saatnya membuat sketsa untuk skala dan proporsi dari
berbagai angle. Minimal tampak depan dan tampak samping, agar karakter kita
nanti tetap terjaga dan sesuai dengan rancangan. Kalau perlu membuat mock-upnya
dari lilin atau tanah liat. Untuk model yang realistis cukup menggunakan foto.
3. Mengeksekusi model
Dengan software 3D favorit kita, mulailah
mempersiapkan teknik dan alat sesuai kebutuhan rancangan. Ada baiknya menengok
dulu, seperti apa design model kita. Ini berkaitan dengan teknik apa yang akan
kita pakai. Misalnya karakter kita agak kaku dan berbidang-bidang dengan
lekukan-lekukan yang keras, saya sarankan menggunakan teknik polygonal. Ketika
modelnya rapi, simetris dan halus, saya sarankan menggunakan NURBS (Non Uniform
Rational B-Spline), Atau model yang bertekstur kompleks, gunakan teknik
sculpting...atau gabungan dari beberapa teknik tersebut. Setiap software 3D
mempunyai istilah yang berbeda-beda untuk deskripsi di atas, tetapi punya
prinsip yang hampir sama.
4. Anatomi otot
Untuk memudahkan animasi dan agar model kita
bisa elastis dan plastis, gunakan logika-logika otot dan urat tubuh. Dengan
alur otot yang rapi, gerakan-gerakan animasi tidak akan
menghancurkan/mendistorsi bentuk model. Pastikan juga untuk sendi-sendi
mempunyai jumlah polygon yang cukup agar ketika sendi ditekuk tidak terlihat
patah.
5. Boning/Skinning
Setelah model selesai dibuat, agar bisa
bergerak kita harus menempelnya ke tulang(bone). Di Maya misalnya, ada
teknik Smooth Bind dan Rigid Bind. Smooth bind adalah teknik menempelkan tulang
dengan vertex (titik2 persinggungan dalam polygon). Binding/skinning dengan
cara ini menghasilkan gerakan otot yang halus karena kita bisa customize per
vertex. Kita bisa edit vertex yang tidak mengikuti tulang atau membuat vertex
agar tidak mengikuti tulang dengan tool vertex paint.
Rigid bind adalah menempelkan tulang dengan organ tubuh dalam jarak tertentu.
Rigid bind ini menggunakan metode limit. Misalnya dalam limit radius 5 cm dari
tulang organ tersebut terkena efeknya (menempel). Teknik ini lebih ringan di
animasi, tetapi haya cocok untuk object yang silindris. Teknik ini banyak
dipakai di pembuatan game karena ringannya.
6. Character Setup
Setup di sini adalah kesiapan untuk animasi.
Setelah boning selesai, kita bisa mempersiapkan kebiasaan-kebiasaan serta
kemampuan dari karakter kita. Misalnya untuk melirik, berkedip, memegang
(telapak tangan), menunjuk, berbicara, (dengan blendshape di maya, morph di
C4D), dsb. Kita bisa juga mempersiapkan constraints dan limit untuk karakter
tersebut. Misalnya agar dengkul tidak menekuk terbalik, harus diberi limit
rotasi. Agar mata memandang ke arah yang diinginkan, buatlah locator (benda
bantuan untuk guide) dan di beri "aim constraint". dst.
Setelah selesai dengan kebiasaan(behaviour) karakter kita tersebut, saatnya
memberi handle untuk menggerakkan (jika memakai inverse kinematik). Ibarat
wayang kulit yang diberi tangkai di ujung /telapak tangan untuk menggerakkan
tangan.
Selesai untuk set-up karakter animasi 3D. Langkah selanjutnya adalah animasi
dan rendering, yang untuk membahasnya dibutuhkan sesi khusus dan lumayan
panjang.
Resources
- Concept Art World: "Diablo
III Concept Art"
- Starcraft II: "Artwork"
- Word of Warcraft: Wrath of the
Lich King "Artwork"
- Fine Game Design: "Game
Script and Storyboard Creation"
Sumber:
eHow.com. “How to Design a Game
Storyboard”. http://www.ehow.com/how_5184299_design-game-storyboard.html.
grafistv.com. Tips 3D
character. http://grafistv.com/site/index.php?option=com_kunena&Itemid=196&func=view&catid=15&id=517
Berikut adalah 10 tips yang bisa digunakan
dalam pembuatan karakter untuk game:
1.
- Riset dan Evaluasi
Banyak karakter yang
kurang menarik di game-game yang telah ada. Banyak pula karakter yang sangat
terkenal dan bahkan menjadi idola banyak gamer. Akan sangat bermanfaat apabila
kita melihat hal-hal tersebut dan menjadikannya pelajaran saat kita akan
membuat karakter.
- Desain dan Rencana
Rencanakan baik-baik
karakter yang akan dibuat
- Untuk Siapa Karakter Dibuat?
Karakter yang dibuat dalam
game anak-anak tentu sangat berbeda dengan karakter untuk game orang dewasa.
Oleh karena itu, perlu diperhitungkan siapa yang akan memainkan game kita saat
membuat karakter.
- Berikan Keunikan Visual Tersendiri
Karakter apapun yang akan
dibuat, baik itu robot, monyet, ataupun sebuah kaktus, besar kemungkinan bahwa
di luar sana telah ada karakter dengan karakteristik yang sama. Oleh karena
itu, untuk dapat menarik perhatian, karakter yang akan dibuat hendaknya
memiliki ciri khas tersendiri.
- Kualitas Garis Pinggir atau Stroke
Stroke yang akan dibuat
pada karakter kita haruslah dipikirkan matang-matang. Stroke yang tebal, bulat,
dan lembut sangat cocok untuk karakter yang lucu dan imut. Sementara
garis-garis yang tajam, seperti sketsa, cocok untuk karakter-karakter jahat.
- Exaggeration!
Buatlah karakteristik
karakter yang akan dibuat seheboh mungkin!
- Pilih Warna yang Tepat
Warna-warna gelap cocok
untuk karakter jahat atau serius. Sementara warna terang digunakan untuk
karakter-karakter baik.
- Tambahkan Aksesoris
Agar lebih menarik!
- Tambahkan Dimensi Ketiga
Walaupun game yang akan
dibuat adalah 2 dimensi, kita tidak boleh melupakan dimensi ketiga. Buatlah
karakter sedemikian rupa sehingga memiliki karakteristik 3 dimensi (walau hanya
ilusi), misalkan dengan memainkan gradient warna agar height nya terlihat
berbeda.
- Tambahkan “Personality”
Karakter dengan desain yang
baik memang bagus, tapi apabila sebuah karakter memiliki personality, hal itu
akan sangat membuat karakter yang luar biasa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar