Senin, 15 Desember 2014

“Proposal Pengadaan Tong Sampah Organik dan Non-Organik di Setiap Rumah Warga untuk Menanggulangi Masalah Pembuangan Sampah Sembarangan”

“Proposal Pengadaan Tong Sampah Organik dan Non-Organik di Setiap Rumah Warga untuk Menanggulangi Masalah Pembuangan Sampah Sembarangan”



BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
Dengan meningkatnya dampak buruk sampah yang dirasakan oleh masyarakat, semakin hilangnya kesadaran manusia terhadap pentingnya kesehatan lingkungan dan juga kebersihan lingkungan, kurangnya rasa cinta terhadap lingkungan, semakin meningkatnya egoisme masyarakat, semakin membuat bumi yang kita pijak ini menjadi tidak layak di huni. Purwokerto merupakan daerah perkotaan besar yang dimana seharusnya dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya, baik dari segi kebersihan, kesehatan, ekonomi, budaya, perilaku, dalam bentuk dalam segala bidang. Begitu pula kota Bandung ini seharuusnya dapat mengatasi masalah sampah dengan benar agar penduduk kota Bandung yang padat ini terjaga akan kebersihan dan kesehatannya. Dampak buruk dari sampah sangat membuat manusia merasakan kecewa terhadap perbuatan mereka sendiri, banyaknya dampak buruk dari sampah membuat manusia sadar akan kesalahan perbuatannya terhadap lingkungan yang seharusnya terjaga. Walaupun dampak yang besar telah dirasakan akan tetapi kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan tidak ada sama sekali, mungkin manusia ini menunggu dampak buruk ini menimpa dirinya sehingga benar-benar membuat manusia sadar akan kesalahannya.
Penulis ingin mengetahui sampai kapankah sampah akan mengancam kenyamanan, ketenangan, kebahagiaan masyarakat Indonesia. Dan penulis ingin memecahkan masalah dampak buruk sampah yang dirasakan masyarakat maka dengan itu penulis membuat judul Karya Ilmiah Remaja ini berjudul “Mengatasi Sampah Dalam Masyarakat” adapun harapan penulis agar terciptanya kesadaran manusia akan pentingnya menjaga lingkungan, dan tujuan utama penulis yaitu terwujudnya kebersihan di dalam masyarakat indonesia sehingga manusia merasakan ketenangan gidup, tidak hidup dalam ancaman dari dampak buruk sampah, tidak merasa gelisah atau takut terhadap dampak buruk sampah.
Setelah saya mengamati di berbagai tempat bahwa samaph memang selalu ada dan keadaannya memang sangat tidak diharapkan, akan tetapi adanya sampah ini secara tidak langsung dan secara langsung adalah kesalahan manusia. Di berbagai tempat yang saya amati memang tempat sampah tidak tersedia, kurang sadarnya manusia terhadap pentingnya menjaga lingkungan.



1.2       Rumusan Masalah

1.      Apa definisi Sampah?
2.      Macam-macam Sampah?
3.      Bagaimana perkembangan samapah di masyarakat?
4.      Apa Dampak Sampah pada Masyarakat?
5.      Bagaimana Cara Penanggulangan sampah?



1.3       Pemecahan Masalah

1.        Definisi Sampah
2.        Macam-macam Sampah
3.        Perkembangan sampah di masyarakat
4.        Dampak sampah pada masyarakat
5.        Cara penanggulangan sampah


                            1.4       Tujuan

Tujuan dari pembuatan karya tulis ini adalah rasa peduli terhadap lingkungan akan pentingnya menjaga kebersiahan disetiap lingkungan. Tujuan karya tulis adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendalami ilmu tentang sampah
2. Menegtahui perkembangan sampah di masyarakat
3. Mengetahui cara menanggulangi sampah.
4. Lebih mencintai lingkungan dan peduli terhadap lingkungan
5. Mencari solusi dari masalah sampah.







BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
  2.1.        Definisi Sampah

Sampah adalah barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai jika dikelola dengan prosedur yang benar. Sedangkan menurut kamus istilah lingkungan, sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utamadalam pembikinan atau pemakaianbarang rusak atau bercatat dalam pembikinan manufaktur  atau materi berkelebihan atau di tolak atau buangan. Sedangkan menurut Bpk. Dr.tandjung,M.sc sampah sendiri adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula.

  2.2.        Macam-macam Sampah

Jika menurut Daniel (2009) terdapat tiga jenis sampah, di antaranya:
  1. Sampah organik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah basah.
  2. Sampah anorganik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis. Proses penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut di tempat khusus, misalnya plastik, kaleng dan styrofoam. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah kering.
  3. Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3): limbah dari bahan-bahan berbahaya dan beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain.


Sementara Alex (2012) lebih menjelaskan jenis-jenis sampah secara lebih rinci sebagai berikut:
a.   Berdasarkan Sumbernya
  1. Sampah alam: sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah.
  2. Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses danurin.
  3. Sampah rumah tangga: sampah dari kegiatan di dalam rumah tangga, sampah yang dihasilkan oleh kebanyakan rumah tangga adalah kertas dan plastik.
  4. Sampah konsumsi: sampah yang dihasilkan oleh manusia dari proses penggunaan barang seperti kulit makanan dan sisa makanan.
  5. Sampah perkantoran: sampah yang berasal dari lingkungan perkantoran dan pusat perbelanjaan seperti sampah organik, kertas, tekstil, plastik dan logam.
  6. Sampah industri: sampah yang berasal dari daerah industri yang terdiri dari sampah umum dan limbah berbahaya cair atau padat.
  7. Sampah nuklir: sampah yang dihasilkan dari fusi dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia.
b.   Berdasarkan Jenisnya
  1. Sampah organik: buangan sisa makanan misalnya daging, buah, sayuran dan sebagainya.
  2. Sampah anorganik: sisa material sintetis seperti plastik, logam, kaca, keramik dan sebagainya.

c.   Berdasarkan Bentuknya
  1. Sampah padat: segala bahan buangan selain kotoran manusia, urin dan sampah cair.
  2. Sampah cair: bahan cairan yang telah digunakan lalu tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.



3.2.        Perkembangan sampah di masyarakat

      Sampah merupakan salah satu masalah utama masyarakat Indonesia dan seluruh dunia, sampai sekarang sampah belum tertangani secara benar-benar mencapai maksimal 100%. Memang tidak mudah untuk memecahkan masalah tentang sampah. Sampah di masyarakat kota, desa, maupun kampung sangatlah menjadi masalah besar untuk ditaklukkan. Untuk menangani sampah ini pasti tidak akan pernah berhasil jika hanya di hadapi oleh sepihak saja, baik itu oleh masyarakat sendiri maupun juga pemerintah sendiri. Akan tetapi bila memang pemerintah dan masyarakat berkenan bekerjasama dalam menangani masalah sampah pasti masalah sampah akan tertngani secara maksimal  100%. Kerjasama masih mencapai target 80 % karena sampah bukan hanya untuk di buang akan tetapi sampah yang ada lebih baik di daur ulang atau di olah kembali agar sampah benar-benar bersih 100%.
Sampah dimasyarakat sekarang semakin merajalela karena manusia yang sangat benci akan adanya sampah, karena sampah ini selain bersifat kotor juga bersifat beracun dan  membuat orang tidak nyaman karena terganggu baik karena bentuk maupun baunya dan kebanyakan orang Indonesia sebelum menemukan bak/tong sampah sudah tidak tahan untuk membuangnya di sembarang tempat.  

Disamping maraknya fenomena buang sampah sembarangan saya juga mengamati bahwa sebenarnya juga karena faktor tidak tersedianya tempat pembungan sampah yang memadai, tidak ada petugas pembersih sampah yang rutin setiap hari, dan jugatidak ada kesadaran masyarakat terhadap dampak sampah pada lingkungan dan manusia. 


4.1.       Dampak sampah pada masyarakat

Sampah bila cuma satu atau dua buah saja pastinya tidak akan berdampak hingga banjir, sungai kotor, maupun dampak fatal lainya, sampai-sampai manusia itu sendiri yang merasakan dampak buruknya..
Berikut dampak sampah yang kasat mata atau sampah yang dapat dilihat oleh mata maupun yang tidak:

a.Dampak secara kasat mata
ü  Lingkungan kotor
ü  Banjir
ü  Sungai meluap
ü  Sampah menumpuk manjadi sumber penyakit
ü  Air, udara serta tanah tercemar dll.

b.Dampak yang tidak kasat mata
ü  Lingkungan menjadi tidak nyaman
ü  Lingkungan terasa sempit dan kotor
ü  Aroma udara tidak sehat
ü  Ketidak pedulian pada lingkungan akan timbul
ü  Penyakit merasuki tubuh secara tidak langsung dll.




5.1.        Cara penanggulangan sampah

a.Penimbunan darat

Pembuangan sampah pada penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yang tidak terpakai, lubang bekas pertambangan, atau lubang-lubang dalam. Sebuah lahan penimbunan darat yang dirancang dan dikelola dengan baik akan menjadi tempat penimbunan sampah yang higienis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yang tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai masalah lingkungan, di antaranya angin berbau sampah, menarik berkumpulnya Hama, dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di Bandung kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah)
Karakteristik desain dari penimbunan darat yang modern di antaranya adalah metode pengumpulan air sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya, dan ditutup untuk tidak menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah mempunyai sistem pengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara pembakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.


b.Metode Daur Ulang

Proses pengambilan barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut sebagai daur ulang. Ada beberapa cara daur ulang, pertama adalah mengambil bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa dibakar untuk membangkitkan listrik. Metode-metode baru dari daur ulang terus ditemukan dan akan dijelaskan di bawah.
Metode ini adalah aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan dan menggunakan kembali sampah yang dibuang, contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan untuk digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah tercampur.
Sampah yang biasa dikumpulkan adalah kaleng minum aluminium, kaleng baja makanan/minuman, Botol HDPE dan PET, botol kaca, kertas karton, koran, majalah, dan kardus. Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa didaur ulang. Daur ulang dari produk yang kompleks seperti komputer atau mobil lebih susah, karena bagian-bagiannya harus diurai dan dikelompokkan menurut jenis bahannya.

c.Pengolahan biologis

Material sampah (organik), seperti zat tanaman atau sisa makanan, bisa diolah dengan menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk dan gas methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.

d.Pemulihan energi

Kandungan energi yang terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menjadi bahan bakar tipe lain. Daur ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai dari menggunakannya sebagai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakuan panas yang berhubungan, ketika sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi produk berzat padat, gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.


e.Metode penghindaran dan pengurangan

Sebuah metode yang penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah terbentuk, atau dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak, mendesain produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja katun menggantikan tas plastik), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan barang sekali pakai (contohnya kertas tisu), dan mendesain produk yang menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).





Daftar Pustaka


Alex S. 2012. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Albert,B.et al.Biologi Molekuler Sel, Efisi ke Dua,1994, penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,1994.
Daniel, Valerina. 2009. Easy Green Living. Bandung: Hikmah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar