“Proposal Pengadaan
Tong Sampah Organik dan Non-Organik di Setiap Rumah Warga untuk Menanggulangi Masalah
Pembuangan Sampah Sembarangan”
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dengan meningkatnya dampak buruk
sampah yang dirasakan oleh masyarakat, semakin hilangnya kesadaran manusia
terhadap pentingnya kesehatan lingkungan dan juga kebersihan lingkungan,
kurangnya rasa cinta terhadap lingkungan, semakin meningkatnya egoisme
masyarakat, semakin membuat bumi yang kita pijak ini menjadi tidak layak di huni.
Purwokerto merupakan daerah perkotaan besar yang dimana seharusnya dapat
menjadi contoh bagi daerah lainnya, baik dari segi kebersihan, kesehatan,
ekonomi, budaya, perilaku, dalam bentuk dalam segala bidang. Begitu pula kota
Bandung ini seharuusnya dapat mengatasi masalah sampah dengan benar agar
penduduk kota Bandung yang padat ini terjaga akan kebersihan dan kesehatannya.
Dampak buruk dari sampah sangat membuat manusia merasakan kecewa terhadap
perbuatan mereka sendiri, banyaknya dampak buruk dari sampah membuat manusia
sadar akan kesalahan perbuatannya terhadap lingkungan yang seharusnya terjaga.
Walaupun dampak yang besar telah dirasakan akan tetapi kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya menjaga kebersihan tidak ada sama sekali, mungkin manusia ini
menunggu dampak buruk ini menimpa dirinya sehingga benar-benar membuat manusia
sadar akan kesalahannya.
Penulis ingin mengetahui sampai
kapankah sampah akan mengancam kenyamanan, ketenangan, kebahagiaan masyarakat
Indonesia. Dan penulis ingin memecahkan masalah dampak buruk sampah yang
dirasakan masyarakat maka dengan itu penulis membuat judul Karya Ilmiah Remaja
ini berjudul “Mengatasi Sampah Dalam Masyarakat” adapun harapan penulis agar
terciptanya kesadaran manusia akan pentingnya menjaga lingkungan, dan tujuan
utama penulis yaitu terwujudnya kebersihan di dalam masyarakat indonesia
sehingga manusia merasakan ketenangan gidup, tidak hidup dalam ancaman dari
dampak buruk sampah, tidak merasa gelisah atau takut terhadap dampak
buruk sampah.
Setelah saya mengamati di berbagai
tempat bahwa samaph memang selalu ada dan keadaannya memang sangat tidak
diharapkan, akan tetapi adanya sampah ini secara tidak langsung dan secara
langsung adalah kesalahan manusia. Di berbagai tempat yang saya amati memang
tempat sampah tidak tersedia, kurang sadarnya manusia terhadap pentingnya
menjaga lingkungan.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa
definisi Sampah?
2. Macam-macam
Sampah?
3. Bagaimana
perkembangan samapah di masyarakat?
4. Apa Dampak
Sampah pada Masyarakat?
5. Bagaimana
Cara Penanggulangan sampah?
1.3 Pemecahan
Masalah
1. Definisi Sampah
2. Macam-macam
Sampah
3. Perkembangan
sampah di masyarakat
4. Dampak
sampah pada masyarakat
5. Cara penanggulangan
sampah
1.4 Tujuan
Tujuan dari
pembuatan karya tulis ini adalah rasa peduli terhadap lingkungan akan
pentingnya menjaga kebersiahan disetiap lingkungan. Tujuan karya tulis adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendalami ilmu
tentang sampah
2. Menegtahui perkembangan sampah di
masyarakat
3. Mengetahui cara menanggulangi
sampah.
4. Lebih mencintai lingkungan dan
peduli terhadap lingkungan
5. Mencari solusi dari masalah sampah.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1. Definisi Sampah
Sampah adalah barang yang dianggap
sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih
bisa dipakai jika dikelola dengan prosedur yang benar. Sedangkan menurut kamus
istilah lingkungan, sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak
berharga untuk maksud biasa atau utamadalam pembikinan atau pemakaianbarang
rusak atau bercatat dalam pembikinan manufaktur
atau materi berkelebihan atau di tolak atau buangan. Sedangkan menurut
Bpk. Dr.tandjung,M.sc sampah sendiri adalah sesuatu yang tidak berguna lagi,
dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula.
2.2. Macam-macam Sampah
Jika menurut Daniel
(2009) terdapat tiga jenis sampah, di antaranya:
- Sampah
organik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara
alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah jenis ini
juga biasa disebut sampah basah.
- Sampah
anorganik: sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara
biologis. Proses penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut di
tempat khusus, misalnya plastik, kaleng dan styrofoam. Sampah
jenis ini juga biasa disebut sampah kering.
- Sampah
bahan berbahaya dan beracun (B3): limbah dari bahan-bahan berbahaya dan
beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain.
Sementara Alex (2012)
lebih menjelaskan jenis-jenis sampah secara lebih rinci sebagai berikut:
a.
Berdasarkan Sumbernya
- Sampah
alam: sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui
proses daur ulang alami, seperti daun-daun kering di hutan yang terurai
menjadi tanah.
- Sampah
manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses danurin.
- Sampah
rumah tangga: sampah dari kegiatan di dalam rumah tangga, sampah yang
dihasilkan oleh kebanyakan rumah tangga adalah kertas dan plastik.
- Sampah
konsumsi: sampah yang dihasilkan oleh manusia dari proses penggunaan
barang seperti kulit makanan dan sisa makanan.
- Sampah
perkantoran: sampah yang berasal dari lingkungan perkantoran dan pusat
perbelanjaan seperti sampah organik, kertas, tekstil, plastik dan logam.
- Sampah
industri: sampah yang berasal dari daerah industri yang terdiri dari
sampah umum dan limbah berbahaya cair atau padat.
- Sampah nuklir: sampah yang
dihasilkan dari fusi dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium
yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia.
b. Berdasarkan Jenisnya
- Sampah
organik: buangan sisa makanan misalnya daging, buah, sayuran dan
sebagainya.
- Sampah
anorganik: sisa material sintetis seperti plastik, logam, kaca, keramik
dan sebagainya.
c.
Berdasarkan Bentuknya
- Sampah
padat: segala bahan buangan selain kotoran manusia, urin dan
sampah cair.
- Sampah
cair: bahan cairan yang telah digunakan lalu tidak diperlukan kembali dan
dibuang ke tempat pembuangan sampah.
3.2. Perkembangan sampah di masyarakat
Sampah merupakan salah satu masalah utama masyarakat Indonesia dan seluruh
dunia, sampai sekarang sampah belum tertangani secara benar-benar mencapai
maksimal 100%. Memang tidak mudah untuk memecahkan masalah tentang sampah.
Sampah di masyarakat kota, desa, maupun kampung sangatlah menjadi masalah besar
untuk ditaklukkan. Untuk menangani sampah ini pasti tidak akan pernah berhasil
jika hanya di hadapi oleh sepihak saja, baik itu oleh masyarakat sendiri maupun
juga pemerintah sendiri. Akan tetapi bila memang pemerintah dan masyarakat
berkenan bekerjasama dalam menangani masalah sampah pasti masalah sampah akan
tertngani secara maksimal 100%. Kerjasama masih mencapai target 80 % karena
sampah bukan hanya untuk di buang akan tetapi sampah yang ada lebih baik di
daur ulang atau di olah kembali agar sampah benar-benar bersih 100%.
Sampah dimasyarakat sekarang semakin
merajalela karena manusia yang sangat benci akan adanya sampah, karena sampah
ini selain bersifat kotor juga bersifat beracun dan membuat orang tidak nyaman karena terganggu
baik karena bentuk maupun baunya dan kebanyakan orang Indonesia sebelum
menemukan bak/tong sampah sudah tidak tahan untuk membuangnya di sembarang
tempat.
Disamping maraknya fenomena buang sampah
sembarangan saya juga mengamati bahwa sebenarnya juga karena faktor tidak
tersedianya tempat pembungan sampah yang memadai, tidak ada petugas pembersih
sampah yang rutin setiap hari, dan jugatidak ada kesadaran masyarakat terhadap
dampak sampah pada lingkungan dan manusia.
4.1. Dampak sampah pada masyarakat
Sampah bila cuma satu
atau dua buah saja pastinya tidak akan berdampak hingga banjir, sungai kotor,
maupun dampak fatal lainya, sampai-sampai manusia itu sendiri yang merasakan
dampak buruknya..
Berikut dampak sampah
yang kasat mata atau sampah yang dapat dilihat oleh mata maupun yang tidak:
a.Dampak secara kasat
mata
ü Lingkungan kotor
ü Banjir
ü Sungai meluap
ü Sampah menumpuk manjadi sumber penyakit
ü Air, udara serta tanah tercemar dll.
b.Dampak yang tidak
kasat mata
ü Lingkungan menjadi tidak nyaman
ü Lingkungan terasa sempit dan kotor
ü Aroma udara tidak sehat
ü Ketidak pedulian pada lingkungan akan
timbul
ü Penyakit merasuki tubuh secara tidak
langsung dll.
5.1. Cara penanggulangan sampah
a.Penimbunan darat
Pembuangan sampah pada
penimbunan darat termasuk menguburnya untuk membuang sampah, metode ini adalah
metode paling populer di dunia. Penimbunan ini biasanya dilakukan di tanah yang
tidak terpakai, lubang bekas pertambangan, atau lubang-lubang dalam. Sebuah
lahan penimbunan darat yang dirancang dan dikelola dengan baik akan menjadi
tempat penimbunan sampah yang higienis dan murah. Sedangkan penimbunan darat yang
tidak dirancang dan tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan berbagai
masalah lingkungan, di antaranya angin berbau sampah, menarik berkumpulnya Hama, dan adanya genangan air sampah. Efek samping lain dari sampah
adalah gas methan dan karbon dioksida yang juga sangat berbahaya. (di Bandung
kandungan gas methan ini meledak dan melongsorkan gunung sampah)
Karakteristik desain
dari penimbunan darat yang modern di antaranya adalah metode pengumpulan air
sampah menggunakan bahan tanah liat atau pelapis plastik. Sampah biasanya
dipadatkan untuk menambah kepadatan dan kestabilannya, dan ditutup untuk tidak
menarik hama (biasanya tikus). Banyak penimbunan sampah mempunyai sistem
pengekstrasi gas yang dipasang untuk mengambil gas yang terjadi. Gas yang
terkumpul akan dialirkan keluar dari tempat penimbunan dan dibakar di menara
pembakar atau dibakar di mesin berbahan bakar gas untuk membangkitkan listrik.
b.Metode Daur Ulang
Proses pengambilan
barang yang masih memiliki nilai dari sampah untuk digunakan kembali disebut
sebagai daur ulang. Ada beberapa cara daur ulang, pertama adalah mengambil
bahan sampahnya untuk diproses lagi atau mengambil kalori dari bahan yang bisa
dibakar untuk membangkitkan listrik. Metode-metode baru dari daur ulang terus
ditemukan dan akan dijelaskan di bawah.
Metode ini adalah
aktivitas paling populer dari daur ulang, yaitu mengumpulkan dan menggunakan
kembali sampah yang dibuang, contohnya botol bekas pakai yang dikumpulkan untuk
digunakan kembali. Pengumpulan bisa dilakukan dari sampah yang sudah dipisahkan
dari awal (kotak sampah/kendaraan sampah khusus), atau dari sampah yang sudah
tercampur.
Sampah yang biasa
dikumpulkan adalah kaleng minum aluminium, kaleng baja
makanan/minuman, Botol HDPE dan PET, botol kaca, kertas karton, koran, majalah, dan kardus.
Jenis plastik lain seperti (PVC, LDPE, PP, dan PS) juga bisa didaur
ulang. Daur ulang dari produk yang kompleks seperti komputer atau mobil lebih
susah, karena bagian-bagiannya harus diurai dan dikelompokkan menurut jenis
bahannya.
c.Pengolahan biologis
Material sampah
(organik), seperti zat tanaman atau sisa makanan, bisa diolah dengan
menggunakan proses biologis untuk kompos, atau dikenal dengan istilah
pengkomposan. Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan sebagai pupuk dan gas
methana yang bisa digunakan untuk membangkitkan listrik.
d.Pemulihan energi
Kandungan energi yang
terkandung dalam sampah bisa diambil langsung dengan cara menjadikannya bahan
bakar, atau secara tidak langsung dengan cara mengolahnya menjadi bahan bakar
tipe lain. Daur ulang melalui cara "perlakuan panas" bervariasi mulai
dari menggunakannya sebagai bahan bakar memasak atau memanaskan sampai
menggunakannya untuk memanaskan boiler untuk menghasilkan uap dan listrik dari
turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi adalah dua bentuk perlakuan panas
yang berhubungan, ketika sampah dipanaskan pada suhu tinggi dengan keadaan
miskin oksigen. Proses ini biasanya dilakukan di wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa dari sampah padat mengubah sampah menjadi
produk berzat padat, gas, dan cair. Produk cair dan gas bisa dibakar untuk
menghasilkan energi atau dimurnikan menjadi produk lain. Padatan sisa
selanjutnya bisa dimurnikan menjadi produk seperti karbon aktif. Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang canggih digunakan
untuk mengkonversi material organik langsung menjadi Gas sintetis (campuran antara karbon monoksida dan hidrogen). Gas ini
kemudian dibakar untuk menghasilkan listrik dan uap.
e.Metode penghindaran dan pengurangan
Sebuah metode yang
penting dari pengelolaan sampah adalah pencegahan zat sampah terbentuk, atau
dikenal juga dengan "pengurangan sampah". Metode pencegahan termasuk
penggunaan kembali barang bekas pakai, memperbaiki barang yang rusak, mendesain
produk supaya bisa diisi ulang atau bisa digunakan kembali (seperti tas belanja
katun menggantikan tas plastik), mengajak konsumen untuk menghindari penggunaan
barang sekali pakai (contohnya kertas tisu), dan mendesain produk yang
menggunakan bahan yang lebih sedikit untuk fungsi yang sama (contoh, pengurangan bobot kaleng minuman).
Daftar
Pustaka
Alex
S. 2012. Sukses Mengolah Sampah Organik Menjadi Pupuk Organik. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
Albert,B.et al.Biologi Molekuler
Sel, Efisi ke Dua,1994, penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,1994.
Daniel,
Valerina. 2009. Easy Green Living. Bandung: Hikmah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar