Selasa, 20 Januari 2015

CONTOH PROPOSAL PENGAJUAN BANTUAN KELENGKAPAN BUKU BACAAN

PROPOSAL PENGAJUAN BANTUAN
KELENGKAPAN BUKU BACAAN
TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM)
"OEMAH BEJO"
  


DESA RANDEGAN, KECAMATAN WANGON
KABUPATEN BANYUMAS
TAHUN 2014



BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa serta dalam usaha melestarikan program Pendidikan Non Formal salah satunya adalah melalui Taman Bacaan Masyarakat. Melalui budaya baca, masyarakat akan meningkat pengetahuannya, meningkat kesehatannya, meningkat tatanan ekonominya yang mana peningkatan tersebut akan mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
Dengan membaca pula seseorang akan terbentuk kepribadiannya menjadi lebih baik. Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang, baik yang jasmani, mental, rohani, emosional maupun sosial. Semua ini telah ditatanya dalam caranya yang khas, di bawah beraneka pengaruh dari luar. Pola ini terwujud dari tingkah lakunya dalam usahanya menjadi manusia sebagaimana dikehendakinya (Heuken,1989).
Mendidik kepribadian dapat dilakukan melalui buku. Dengan membaca buku seseorang akan memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas, dari situ ia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk sehingga akan terbentuk pribadi yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Dalam hal ini, membaca dapat diartikan “membaca untuk hidup”, artinya membaca agar kita bisa hidup lebih baik, lebih arif, lebih mengerti ‘tabiat’ dunia (Widarso,1994).
Selaras dengan semangat dalam pembukaan UUD “Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, … mencerdaskan kehidupan bangsa, … mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur”. Semangat kemanusiaan di atas sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945, seolah membisikkan ke dalam bilik sanubari segenap elemen bangsa untuk segera berupaya mencerdaskan kehidupan rakyat Indonesia. Secara jelas, misi pendidikan tersebut menduduki posisi vital dalam membangun karakter sebuah bangsa. Sejarah mencatat, hampir empat abad lamanya belenggu kolonialisme berjaya di bumi Indonesia. Tak terhitung berapa banyak sumber daya alam seperti bahan-bahan makanan dan energi diserap habis-habisan, begitu juga mental bangsa yang coba dihancurkan, diperas dan dihina semena-mena oleh bangsa penjajah. 
Kokohnya belenggu kolonialisme dilatarbelakangi karena ketertinggalan pendidikan bangsa Indonesia dibandingkan dengan bangsa di luarnya. Kemelaratan dan kemiskinan sengaja dijadikan alat agar rakyat Indonesia tidak berdaya dan melupakan kebutuhan pendidikannya. Sehingga, kebutuhan mempertahankan hidup menjadi satu-satunya tujuan rakyat Indonesia saat itu.  
Sekarang, setelah Indonesia merdeka kebijakan tentang pendidikan mulai bergairah dan bergerak maju. Dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) dan (2) ditegaskan tentang hak warga negara yang diikuti dengan kewajiban pemerintah mengusahakan dan menyenggaran sistem pengajaran nasional. Begitu pula pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 pasal 5 (1) mengamanatkan bahwa pendidikan adalah hak bagi semua warga negara untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu. Lebih jelas lagi dalam UU Sisdiknas Pasal 3 disebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untukmengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang  beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertangung jawab.   
Untuk menunjang kebijakan tersebut, telah banyak terobosan program yang dirancang dan dilaksanakan pemerintah. Sejak era reformasi dapat kita ketahui sejumlah kebijakan yang cukup pro pendidikan. Hal ini merupakan isyarat positif untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka membentuk karakter bangsa yang lebih maju dan beradab.
Namun di tengah upaya peningkatan mutu pendidikan, realitas sosial yang berkembang di masyarakat berjalan tidak sebanding dengan yang diharapkan. Data menunjukkan, tingkat pengangguran semakin lama semakin meningkat, kriminalitas semakin merajalela, dan angka anak putus sekolah semakin tinggi. Hal ini merupakan hambatan terhadap upaya perbaikan yang sedang digalakkan. Keterlibatan semua komponen masyarakat diharapkan dapat mengakselerasi upaya-upaya perbaikan tersebut, sehingga terjadi keselarasan antara kebijakan pemerintah dengan kondisi sosial kemasyarakatan.
Keberadaan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Oemah Bejo ini sangat penting  melihat masyarakat yang sulit mengontrol anak-anak mereka. Kesibukan mencari sumber penghidupan melalaikan orang tua akan arti penting pengawasan masa kanak-kanak dan masa pubertas menjelang dewasa. Akibatnya, masa keemasan ini sering lepas dari amatan orangtua yang mengakibatkan karakter anak yang hedonis, asosial dan malpraktek. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya anak remaja yang lari pada dunia narkoba (baca, pengedar dan pengguna narkoba), Pergaulan bebas dan keputusan bunuh diri di usia dini. Alasan inilah yang menjadi landasan ideal Taman ‘Bacaan Masyarakat ini, supaya anak-anak generasi bangsa tersebut dapat berkumpul dan bersosial secara positif dengan melakukan aktivitas belajar dan bermain bersama.
B. DASAR
1. Peraturan Pemerintah nomor: 73 tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah
2. Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional

C. TUJUAN
Tujuan berdirinya Taman Bacaan Masyarakat Oemah Bejo ini adalah;
1. Mengajak masyarakat untuk gemar membaca dan menulis agar bisa meningkatkan    pengetahuan di berbagai bidangnya.
2. Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang tidak mendapatkan akses belajar di pendidikan formal. 
3. Meningkatkan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan pengembangan karakter masyarakat pembelajar guna menghadapi perubahan zaman.

D. HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Masyarakat jadi gemar membaca dan menulis di berbagai bidangnya
2. Masyarakat terpenuhi kebutuhan belajar di TBM Oemah Bejo
3. Meningkatnya ilmu pengetahuan masyarakat serta, menjadikan masyarakat yang berkarakter.



BAB II
RENCANA KEGIATAN

A. JENIS KEGIATAN
Adapun rencana kegiatan yang diagendakan di TBM Oemah Bejo sebagaimana berikut:
1. Membuat taman bermain anak-anak
Kegiatan ini untuk menarik minat anak-anak agar datang dan berkumpul, sekaligus dijadikan wahana untuk bersosial dan melakukan pembinaan mental. Skala permainan yang digunakan adalah permainan tradisional dan out bond.

2. Membentuk kelompok membaca
Kegiatan ini berguna untuk mewariskan budaya membaca dari mulai anak-anak hingga usia dewasa

3. Membentuk kelompok menulis
Kegiatan ini dibuat agar masyarakat tak hanya bisa membaca, namun bisa menuangkan gagasan atau ide dalam bentuk tulisan

4. Membentuk kelompok belajar
Kegiatan ini di buat agar para peserta yang masih duduk di bangku sekolah dapat mengembangkan dan memahami materi yang di dapat di sekolah

B. TUJUAN KEGIATAN
1. Membangun kebudayaan masyarakat yang gemar membaca dan menulis.

2. Mensosialisasi gagasan tentang “pendidikan sepanjang hayat” sebagai alternatif pendidikan yang merakyat.

3. Mendorong kelompok mayoritas terdidik (guru, dosen, kiai, ustadz, dll) agar memberikan akses dan kesempatan yang setara bagi kelompok masyarakat bawah untuk berpatisipasi di dalam produksi pengetahuan umum, agama dan teknologi.
4. Membentuk kelompok-kelompok strategis untuk mengembangkan gagasan tentang pembinaan masyarakat melalui dunia pendidikan non-formal agar sesuai dengan kemampuan masyarakat bawah.
5. Membentuk masyarakat yang lebih berkarakter agar dapat bersaing dengan baik sesuai perkembangan zaman.

C. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan Belajar mengajar dilaksanakan tiap hari sabtu dan minggu, yakni pada hari Minggu jam 10:00-12:00 Wib
D. PENGELOLAAN KEGIATAN
NO
Jabatan Penyelenggara
Nama
Keterangan
1.



2.
3.
4.
5.





Pembina Teknis



Ketua
Wakil Ketua
Sekertaris
Bendahara
Pengelola TBM



-



Dede Indah Lestari
Eko Prasetyo
Wiwit Widayanti
Anugrah Nashita Diva
Aryo, Linda, Wahyu











E. SARANA YANG DIMILIKI
No
Nama Benda
Jumlah
Keterangan
1.
Papan Tulis
3
Inventaris Oemah Bejo
2.
Spidol
3
Keadaan baik, invetaris Oemah Bejo
3.
Penghapus
3
Keadaan baik
7.
Buku



  1. Fiksi



  2. Non Fiksi



  3. Buku dari luar negeri



  4. Novel Grafis



  5. Majalah


11.
Ruangan
1
Untuk sementara kegiatan belajar dan mengajar dilakukan di ruang tamu dan halaman depan rumah.




F. STRUKTUR ORGANISASI
Ketua
Dede Indah L
Sekretaris
Wiwit
Bendahara
Anugrah
Pengelola TBM
Siti, Wahyu, Mega, Windi

Wakil Ketua
Eko Prasetyo
 









G. JENIS PROGRAM/LAYANAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN
Jenis-jenis kegiatan yang ada yang dikembangkan Oemah Bejo
1. Menulis. Oemah Bejo tak hanya sekedar tempat membaca, namun diharapkan menjadi tempat menyemai benih literasi, untuk itu Oemah Bejo mengembangkan kegiatan menulis yang meliputi, menulis cerpen, menulis novel, menulis puisi, menulis artikel.
2. Membaca. Membaca adalah kegiatan utama Oemah Bejo, diharapkan dengan membaca, masyarakat sekitar bertambah wawasannya.
3. Games & Kreatifitas. Untuk mengembangkan pendidikan berkarakter, Oemah Bejo juga mengadakan kegiatan luar ruang, yakni berupa game dan outbond
4. Bahasa Inggris. Keberadaan Oemah Bejo yang berada di desa, tidak membuatnya harus terkucil dari pergaulan dunia. Untuk itu, pembeljaran bahas inggris di Oemah Bejo lebih ditekankan kepada Bahasa Inggris aktif atau Speaking.
5. Pengenalan dunia IT. Seiring dengan kemajuan teknologi Oemah Bejo yang terletak di  desa , akan menegenalkan dunia IT ke masyarakat agar kedepannya masyarakat di desa tidak gagap teknologi.


H. PELAYANAN YANG DIBERIKAN
Oemah Bejo memberikan pelayanan rutin setiap hari Sabtu dan Minggu. Dimana pembagian jadwalnya sebagai berikut.
Hari Minggu, Kegiatan lebih kepembentukan karakter, games dan outbond, jam 10:00-12:00 Wib








I. TOLAK UKUR KEBERHASILAN
Keberhasilan program ini dapat dilihat sebagai berikut:
1. Kegiatan ini dapat membangkitkan minat membaca dan menulis masyarakat mulai dari anak sampai dewasa dengan ditandai mereka datang membaca ke Oemah Bejo dan menghasilkan karya dalam bentuk tulisan.
2. Anak-aank yang mengikuti program Oemah Bejo dapat berprestasi di sekolahannya.

J. LAPORAN DAN EVAULASI
Kegiatan yang telah dilakukan sesuai dengan program kegiatan akan dilaporkan secara berkala triwulanan dengan format sebagai berikut:
No
Kegiatan
Masalah
Solusi





K. LOKASI
TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) Oemah Bejo
Randegan Rt 04/ Rw 04, Kr.Katilayu, Wangon, Banyumas
HP: 085222296115

L. REKOMENDASI
Dengan adanya kegiatan Taman Bacaan Masyarakat “Oemah Bejo” Desa Randegan, Kecamatan Wangon mohon kepada yang terhormat Kepala Dinas pendidikan Kabupaten Banyumas berkenan memberi rekomendasi TBM “Oemah Bejo”









BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
            Berkenan dengan masalah kependidikan yang diuraikan pada bab sebelumnya khususnya pendidikan non formal. Keberadaan Taman Bacaan Masyarakat sangatlah strategis yang belum berkesempatan mengenyam pendidikan formal dapat terlayani melalui pendidikan non formal khususnya Taman Bacaan Masyarakat


.
        Banyumas, 2 September 2014

                                                                                                TBM Oemah Bejo


                                                                                                                                                Geta Adi Hukama
                                                                                                                                                       Ketua Pelaksana
                                                                                                                                                                     


Tidak ada komentar:

Posting Komentar