PROPOSAL PENGAJUAN BANTUAN
KELENGKAPAN BUKU BACAAN
TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM)
"OEMAH BEJO"
DESA RANDEGAN, KECAMATAN WANGON
KABUPATEN BANYUMAS
TAHUN 2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam
rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa serta dalam usaha melestarikan
program Pendidikan Non Formal salah satunya adalah melalui Taman Bacaan
Masyarakat. Melalui budaya baca, masyarakat akan meningkat pengetahuannya,
meningkat kesehatannya, meningkat tatanan ekonominya yang mana peningkatan
tersebut akan mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
Dengan
membaca pula seseorang akan terbentuk kepribadiannya menjadi lebih baik.
Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan
seseorang, baik yang jasmani, mental, rohani, emosional maupun sosial. Semua
ini telah ditatanya dalam caranya yang khas, di bawah beraneka pengaruh dari
luar. Pola ini terwujud dari tingkah lakunya dalam usahanya menjadi manusia
sebagaimana dikehendakinya (Heuken,1989).
Mendidik
kepribadian dapat dilakukan melalui buku. Dengan membaca buku seseorang akan
memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas, dari situ ia dapat membedakan mana
yang baik dan mana yang buruk sehingga akan terbentuk pribadi yang jauh lebih
baik dari sebelumnya. Dalam hal ini, membaca dapat diartikan “membaca untuk
hidup”, artinya membaca agar kita bisa hidup lebih baik, lebih arif, lebih
mengerti ‘tabiat’ dunia (Widarso,1994).
Selaras
dengan semangat dalam pembukaan UUD “Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, …
mencerdaskan kehidupan bangsa, … mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur”. Semangat kemanusiaan di atas sebagaimana termaktub dalam pembukaan
UUD 1945, seolah membisikkan ke dalam bilik sanubari segenap elemen bangsa
untuk segera berupaya mencerdaskan kehidupan rakyat Indonesia. Secara jelas,
misi pendidikan tersebut menduduki posisi vital dalam membangun karakter sebuah
bangsa. Sejarah mencatat, hampir empat abad lamanya belenggu kolonialisme
berjaya di bumi Indonesia. Tak terhitung berapa banyak sumber daya alam seperti
bahan-bahan makanan dan energi diserap habis-habisan, begitu juga mental bangsa
yang coba dihancurkan, diperas dan dihina semena-mena oleh bangsa
penjajah.
Kokohnya
belenggu kolonialisme dilatarbelakangi karena ketertinggalan pendidikan bangsa
Indonesia dibandingkan dengan bangsa di luarnya. Kemelaratan dan kemiskinan
sengaja dijadikan alat agar rakyat Indonesia tidak berdaya dan melupakan
kebutuhan pendidikannya. Sehingga, kebutuhan mempertahankan hidup menjadi
satu-satunya tujuan rakyat Indonesia saat itu.
Sekarang,
setelah Indonesia merdeka kebijakan tentang pendidikan mulai bergairah dan
bergerak maju. Dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) dan (2) ditegaskan tentang
hak warga negara yang diikuti dengan kewajiban
pemerintah mengusahakan dan menyenggaran sistem pengajaran
nasional. Begitu pula pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
Nomor 20 tahun 2003 pasal 5 (1) mengamanatkan bahwa pendidikan adalah
hak bagi semua warga negara untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu.
Lebih jelas lagi dalam UU Sisdiknas Pasal 3 disebutkan bahwa
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untukmengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertangung jawab.
Untuk
menunjang kebijakan tersebut, telah banyak terobosan program yang dirancang dan
dilaksanakan pemerintah. Sejak era reformasi dapat kita ketahui sejumlah kebijakan
yang cukup pro pendidikan. Hal ini merupakan isyarat positif untuk
meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka membentuk karakter bangsa yang lebih
maju dan beradab.
Namun
di tengah upaya peningkatan mutu pendidikan, realitas sosial yang berkembang di
masyarakat berjalan tidak sebanding dengan yang diharapkan. Data menunjukkan,
tingkat pengangguran semakin lama semakin meningkat, kriminalitas semakin
merajalela, dan angka anak putus sekolah semakin tinggi. Hal ini merupakan
hambatan terhadap upaya perbaikan yang sedang digalakkan. Keterlibatan semua
komponen masyarakat diharapkan dapat mengakselerasi upaya-upaya perbaikan
tersebut, sehingga terjadi keselarasan antara kebijakan pemerintah dengan
kondisi sosial kemasyarakatan.
Keberadaan
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Oemah Bejo ini sangat penting melihat
masyarakat yang sulit mengontrol anak-anak mereka. Kesibukan mencari sumber
penghidupan melalaikan orang tua akan arti penting pengawasan masa
kanak-kanak dan masa pubertas menjelang dewasa. Akibatnya, masa keemasan ini
sering lepas dari amatan orangtua yang mengakibatkan karakter anak yang hedonis, asosial dan malpraktek.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya anak remaja yang lari pada dunia narkoba
(baca, pengedar dan pengguna narkoba), Pergaulan bebas dan keputusan bunuh diri
di usia dini. Alasan inilah yang menjadi landasan ideal Taman ‘Bacaan
Masyarakat ini, supaya anak-anak generasi bangsa tersebut dapat berkumpul dan
bersosial secara positif dengan melakukan aktivitas belajar dan bermain
bersama.
B. DASAR
1. Peraturan Pemerintah nomor: 73 tahun 1991
tentang Pendidikan Luar Sekolah
2. Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang
system Pendidikan Nasional
C. TUJUAN
Tujuan berdirinya Taman Bacaan Masyarakat Oemah
Bejo ini adalah;
1. Mengajak masyarakat untuk gemar membaca dan
menulis agar bisa meningkatkan pengetahuan
di berbagai bidangnya.
2. Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang
tidak mendapatkan akses belajar di pendidikan formal.
3. Meningkatkan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan
pengembangan karakter masyarakat pembelajar guna menghadapi perubahan zaman.
D. HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Masyarakat jadi gemar membaca dan menulis di
berbagai bidangnya
2. Masyarakat terpenuhi kebutuhan belajar di TBM Oemah
Bejo
3. Meningkatnya ilmu pengetahuan masyarakat serta,
menjadikan masyarakat yang berkarakter.
BAB
II
RENCANA
KEGIATAN
A. JENIS KEGIATAN
Adapun
rencana kegiatan yang diagendakan di TBM Oemah Bejo sebagaimana berikut:
1. Membuat taman bermain anak-anak
Kegiatan ini untuk menarik minat anak-anak agar
datang dan berkumpul, sekaligus dijadikan wahana untuk bersosial dan melakukan
pembinaan mental. Skala permainan yang digunakan adalah permainan tradisional
dan out bond.
2. Membentuk kelompok membaca
Kegiatan ini berguna untuk mewariskan budaya membaca
dari mulai anak-anak hingga usia dewasa
3. Membentuk kelompok menulis
Kegiatan ini dibuat agar masyarakat tak hanya bisa
membaca, namun bisa menuangkan gagasan atau ide dalam bentuk tulisan
4. Membentuk kelompok belajar
Kegiatan ini di buat agar para peserta yang masih
duduk di bangku sekolah dapat mengembangkan dan memahami materi yang di dapat
di sekolah
B. TUJUAN KEGIATAN
1. Membangun kebudayaan masyarakat yang gemar
membaca dan menulis.
2. Mensosialisasi gagasan tentang “pendidikan
sepanjang hayat” sebagai alternatif pendidikan yang merakyat.
3. Mendorong kelompok mayoritas terdidik
(guru, dosen, kiai, ustadz, dll) agar memberikan akses dan kesempatan yang
setara bagi kelompok masyarakat bawah untuk berpatisipasi di dalam produksi
pengetahuan umum, agama dan teknologi.
4. Membentuk kelompok-kelompok strategis
untuk mengembangkan gagasan tentang pembinaan masyarakat melalui dunia
pendidikan non-formal agar sesuai dengan kemampuan masyarakat bawah.
5. Membentuk masyarakat yang lebih berkarakter
agar dapat bersaing dengan baik sesuai perkembangan zaman.
C. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan
Belajar mengajar dilaksanakan tiap hari sabtu dan minggu, yakni pada hari Minggu
jam 10:00-12:00 Wib
D. PENGELOLAAN KEGIATAN
NO
|
Jabatan
Penyelenggara
|
Nama
|
Keterangan
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Pembina Teknis
Ketua
Wakil Ketua
Sekertaris
Bendahara
Pengelola TBM
|
-
Dede Indah Lestari
Eko Prasetyo
Wiwit Widayanti
Anugrah Nashita Diva
Aryo, Linda, Wahyu
|
|
E. SARANA YANG DIMILIKI
No
|
Nama
Benda
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1.
|
Papan Tulis
|
3
|
Inventaris Oemah Bejo
|
2.
|
Spidol
|
3
|
Keadaan baik, invetaris Oemah Bejo
|
3.
|
Penghapus
|
3
|
Keadaan baik
|
7.
|
Buku
|
|
|
|
1. Fiksi
|
|
|
|
2. Non Fiksi
|
|
|
|
3. Buku dari luar negeri
|
|
|
|
4. Novel Grafis
|
|
|
|
5. Majalah
|
|
|
11.
|
Ruangan
|
1
|
Untuk sementara kegiatan belajar dan
mengajar dilakukan di ruang tamu dan halaman depan rumah.
|
F. STRUKTUR ORGANISASI
Pengelola TBM
Siti, Wahyu,
Mega, Windi
|
G. JENIS PROGRAM/LAYANAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN
Jenis-jenis
kegiatan yang ada yang dikembangkan Oemah Bejo
1. Menulis. Oemah Bejo tak hanya sekedar tempat
membaca, namun diharapkan menjadi tempat menyemai benih literasi, untuk itu Oemah
Bejo mengembangkan kegiatan menulis yang meliputi, menulis cerpen, menulis
novel, menulis puisi, menulis artikel.
2. Membaca. Membaca adalah kegiatan utama Oemah
Bejo, diharapkan dengan membaca, masyarakat sekitar bertambah wawasannya.
3. Games & Kreatifitas. Untuk mengembangkan
pendidikan berkarakter, Oemah Bejo juga mengadakan kegiatan luar ruang, yakni
berupa game dan outbond
4. Bahasa Inggris. Keberadaan Oemah Bejo yang
berada di desa, tidak membuatnya harus terkucil dari pergaulan dunia. Untuk
itu, pembeljaran bahas inggris di Oemah Bejo lebih ditekankan kepada Bahasa
Inggris aktif atau Speaking.
5. Pengenalan dunia IT. Seiring dengan kemajuan
teknologi Oemah Bejo yang terletak di
desa , akan menegenalkan dunia IT ke masyarakat agar kedepannya
masyarakat di desa tidak gagap teknologi.
H. PELAYANAN YANG DIBERIKAN
Oemah Bejo memberikan pelayanan rutin setiap hari
Sabtu dan Minggu. Dimana pembagian jadwalnya sebagai berikut.
Hari Minggu, Kegiatan lebih kepembentukan
karakter, games dan outbond, jam 10:00-12:00 Wib
I. TOLAK UKUR KEBERHASILAN
Keberhasilan program ini dapat dilihat sebagai berikut:
1. Kegiatan ini dapat membangkitkan minat membaca
dan menulis masyarakat mulai dari anak sampai dewasa dengan ditandai mereka
datang membaca ke Oemah Bejo dan menghasilkan karya dalam bentuk tulisan.
2. Anak-aank yang mengikuti program Oemah Bejo dapat
berprestasi di sekolahannya.
J. LAPORAN DAN EVAULASI
Kegiatan
yang telah dilakukan sesuai dengan program kegiatan akan dilaporkan secara berkala
triwulanan dengan format sebagai berikut:
No
|
Kegiatan
|
Masalah
|
Solusi
|
|
|
|
|
K. LOKASI
TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) Oemah Bejo
Randegan Rt 04/ Rw 04, Kr.Katilayu, Wangon, Banyumas
HP: 085222296115
L. REKOMENDASI
Dengan
adanya kegiatan Taman Bacaan Masyarakat “Oemah Bejo” Desa Randegan, Kecamatan Wangon
mohon kepada yang terhormat Kepala Dinas pendidikan Kabupaten Banyumas berkenan
memberi rekomendasi TBM “Oemah Bejo”
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berkenan dengan masalah kependidikan
yang diuraikan pada bab sebelumnya khususnya pendidikan non formal. Keberadaan
Taman Bacaan Masyarakat sangatlah strategis yang belum berkesempatan mengenyam pendidikan
formal dapat terlayani melalui pendidikan non formal khususnya Taman Bacaan
Masyarakat
.
Banyumas, 2 September 2014
TBM Oemah Bejo
Geta Adi Hukama
Ketua Pelaksana