Jumat, 01 Mei 2015
Wiz Khalifa - See You Again ft. Charlie Puth [Official Video] Furious 7 ...
Dapetin nih soundtrack fast fourious 7 yang lagi hiys bangett cuma disini :)
Rabu, 29 April 2015
Jumat, 27 Februari 2015
Sabtu, 07 Februari 2015
PROPOSAL RANCANGAN PEMBUATAN APLIKASI KENTHONGAN BANYUMASAN BERBASIS ANDROID
Disusun oleh :
1.
Moh.
Setiawan (12.12.0019)
2.
Jaryanto
(12.12.0021)
3.
Dwiyan
Prayoga (12.12.0022)
4.
Yudha
Saputra (12.12.0055)
5.
Wahyu
Nurfian (12.12.0062)
PROGRAM STUDI
SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM PURWOKERTO
2015
RINGKASAN
Kebudayaan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu
selaras dengan dinamika masyarakat pendukungnya. Munculnya perubahan kebudayaan
dapat terjadi akibat faktor-faktor internal yang muncul dari dinamika yang
tumbuh dalam kehidupan masyarakat pendukung kebudayaan itu sendiri atau akibat
pengaruh yang berasal dari luar masyarakat itu1. Faktor internal yang
mengakibatkan perubahan kebudayaan adalah terjadinya perkembangan pola pikir,
kebiasaan, pandangan hidup serta berbagai kepentingan kelompok manusia di dalam
wadah komunitas masyarakat yang menjadi pendukung kebudayaan itu. Adapun faktor
eksternal perubahan kebudayaan terjadi sebagai akibat terjadinya penyebaran
kebudayaan dari individu ke individu lain dalam satu masyarakat atau dari suatu
masyarakat ke masyarakat lain dalam wacana difusi kebudayaan. Kebudayaan Banyumas yang semula
berkembang di lingkungan masyarakat yang berpola kehidupan tradisional-agraris,
pada gilirannya tidak lepas dari perubahan-perubahan seiring dengan
perkembangan jaman yang mengarah pada pola modern-teknologis. Proses perubahan
semacam ini menurut Parsudi Suparlan terjadi melalui substitusi (penggantian
unsur-unsur yang lama oleh unsur-unsur yang baru secara fungsional dapat
diterima oleh unsur-unsur lainnya). Perubahan sosial di daerah Banyumas telah memberikan imbas
terhadap hampir semua aspek kehidupan masyarakatnya, tidak terkecuali di bidang
kesenian. Akhir-akhir ini di Banyumas tengah terjadi booming perkembangan musik
kenthongan. Pada mulanya kenthongan dalam kehidupan masyarakat tradisional
merupakan alat atau sarana komunikasi. Kini alat tradisional ini telah menjadi
salah satu bentuk musik alternatif yang sangat digemari oleh hampir semua
kalangan, baik tua maupun muda. Musik kenthongan yang sering juga disebut
dengan istilah musik thek-thek dan atau themling tumbuh di hampir setiap desa,
bahkan RW (Rukun Warga), dalam bentuk-bentuk perkumpulan dengan anggota antara 40-65
orang tiap grup.
Data Kesenian Kabupaten Banyumas
Tahun 2004 pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banyumas menyebutkan
bahwa pada tahun 2004 perkumpulan kenthongan di daerah ini berjumlah 368 grup.
Dengan rasio jumlah kecamatan di Kabupaten Banyumas sebanyak 27 buah, maka
setiap kecamatan hampir mencapai lebih dari 13,6 grup. Apabila dibanding dengan
jumlah desa/kelurahan di daerah ini yang berjumlah 330 desa, maka ada 1,1 grup
kenthongan di setiap desa. Sesungguhnya tidak setiap desa/kelurahan ada
grup-grup kenthongan, tetapi ada desa/kelurahan yang memiliki perkumpulan
kenthongan tiga atau empat grup. Keberadaan musik kenthongan di
Banyumas tidak lepas dari kecenderungan perubahan masyarakat setempat yang
hidup dalam era transisi budaya. Pada satu sisi musik ini merupakan
bentuk reproduksi dari berbagai ragam seni pertunjukan yang sudah ada
sebelumnya. Di dalam musik kenthongan terdapat unsur musik tradisional calung,
angklung, tari tradisional Banyumasan dan kostum yang bercorak tradisional.
Namun demikian di dalamnya dapat dengan mudah dijumpai ciri-ciri tertentu yang
mencerminkannya sebagai produk seni masa kini, misalnya hadirnya warna musik
“pop”, modern dance dan marching band. Selain itu di dalamnya juga senantiasa
dilakukan usaha-usaha inovasi yang bertujuan untuk “mempercantik diri” agar
penampilannya tampak lebih menarik dan memiliki kekhasan tersendiri.
BAB I
PENDAHULUAN
Hari ini, PC Tablet dan papan tulis elektronik
menyediakan area tulisan yang lebih besar menggunakan interface pena seperti
PDA (Personal Digital As-sistants), dimana pengguna dengan mudah dapat
memasukkan input teks, menulis dan menggambar pada layar. Dengan perkembangan
teknologi informasi yang sangat pesat, kita dapat melihat dimana-mana orang
dengan mudah bisa mendapatkan alat komunikasi handphonedengan berbagai macam
jenis dan kegunaan, tidak hanya sekedar untuk mengirim pesan singkat dan
menghubungi, tetapi bisa digunakan sebagai alat multimedia seperti perekam
suara, perekam video, perekam gambar, mendengarkan lagu, memuat film, melakukan
koneksi internet, permainan kecil tingkat tinggi dan banyak lagi kegunaan dan
kemudahan lainnya yang ditawarkan. Dari model keypad sampai model layar sentuh
yang banyak diminati sekarang ini. Dan bisa dikatakan, handphone saat ini
merupakan komputer mini saat ini yang lebih kecil lagi dari netbook dan PC
Tablet.
Selain kemudahan yang diberikan diatas, muncul sebuah
keinginan bagaimana menerapkan kenthongan banyumasan dalam bentuk aplikasi
mobile yang diharapkan dapat menarik minat untuk lebih mengenal kenthongan
banyumasan ini. Hal ini juga sebagai salah satu upaya melestarikan budaya
bangsa khususnya daerah banyumas agar pengetahuan dan kecintaan masyarakat
banyumas pada kenthongan tidak hilang karena perkembangan zaman dan
perkembangan teknologi informasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengenalan kenthongan menggunakan media elektronik saat
ini menjadi hal yang sangat diminati. Mulai dari pengenalan nada maupun jenis
alat musik menggunakan perangkat keras komputer sampai dengan perangkat keras
komunikasi atau gadget. Pada makalah ini akan dirancang sebuah aplikasi yang
bisa digunakan untuk media pembelajaran dan permainan. Diharapkan bisa
digunakan pada smartphone karena merupakan media elektronik yang mudah didapat
dan digunakan.
Dulu kenthongan hanyalah sekedar jenis peralatan tradisional
bergelantungan di pos-pos ronda atau teras rumah penduduk. Kini alat ini telah
berubah menjadi sarana pertunjukan yang cukup menghebohkan. Bukan hanya setahun-dua
tahun. Semenjak kelahirannya sekitar tahun 1986 perkembangan musik kenthongan
musik tidak surut. Pertumbuhannya kian merebak ke seluruh pelosok desa di
Kabupaten Banyumas hingga mencapai kurang lebih 368 grup pada tahun 2004. Musik
kenthongan di Banyumas sebenarnya sudah dapat dijumpai pada awal dekade tahun
1970-an. Di wilayah Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas (kurang lebih 10 km
di sebelah barat Kota Purwokerto) dijumpai ada sekelompok masyarakat yang
mengembangkan alat-alat kenthongan menjadi semacam perangkat musik. Caranya
adalah membuat alat kenthongan dalam jumlah banyak kemudian ditabuh
bersama-sama. Pada waktu itu ada yang mencoba memasukkan alat musik mirip
dengan angklung yang cara membunyikannya adalah dengan memukul bilah-bilah nada
di dalamnya. Selanjutnya jadilah aransemen musikal dari alat kenthongan yang
dilengkapi dengan alat musik mirip angklung.
TUJUAN
Secara sederhana maksud dan tujuan dari pengajuan proposal ini adalah untuk
menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan
dan pelestarian Kenthongan Banyumasan. Sangat disayangkan jika
kenthongan banyumas sampai hilang atau pudar.
Adapun tujuan pembuatan aplikasi ini yaitu :
1. Sebagai alat
unuk mengenalkan dan melestarikan kenthongan banyumas.
2. Sebagai sarana hiburan.
Metode
Pengumpulan Data
Metode
yang digunakan ada dua, yaitu
1.
Metode kualitatif,
yaitu sebuah metode penelitian yang peroleh datanya berdasarkan pada:
a). Wawancara dilakukan kepada
para masyarakat desa Tinggarjaya, serta para budayawan Banyumas.
b). Observasi
dilakukan pada masyarakat desa Tinggarjaya.
2. Metode kuantitatif, yaitu sebuah metode penelitian
yang peroleh datanya berdasarkan pada penyebaran kuesioner dilakukan pada
masyarakat desa Tinggarjaya.
Metode Pengembangan Sistem
Tujuan Aplikasi
Aplikasi ini sendiri
mempunyai tujuan yaitu mengembangkan
aplikasi kenthongan banyumas.
Sedangkan
proses-proses dalam model pengembangan
aplikasi secara umum adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan
kebutuhan
Developer dan klien
akan bertemu terlebih dahulu dan kemudian menentukan tujuan umum, kebutuhan
yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya.
2. Perancangan
Perancangan dilakukan
dengan cepat dan rancangan tersebut mewakili semua aspek software yang
diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype
3. Evaluasi
Prototype
Klien akan mengevaluasi
aplikasi yang dibuat dan
digunakan untuk memperjelas kebutuhan software.
Tahapan
Pembuatan Aplikasi
Tahapan inilah yang akan menentukan keberhasilan
dari sebuah software itu .Pengembang perangkat lunak harus memperhatikan
tahapan dalam metode pembuatan aplikasi
agar software nantinya
dapat diterima oleh penggunanya. Dan tahapan-tahapan dalam pembuatan aplikasi
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pengumpulan
kebutuhan
Pelanggan dan
pengembang bersama-sama mendefinisikan format dan kebutuhan kesseluruhan
perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem
yang akan dibuat.
2. Membangun
prototyping
Membangun prototyping
dengan membuat perancangan sementara yang berpusat pada penyajian kepada
pelanggan (misalnya dengan membuat input dan contoh outputnya).
3. Evaluasi
Evaluasi ini dilakukan
oleh pelanggan apakah aplikasi
yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai
maka langkah keempat akan diambil. Jika tidak, maka aplikasi harus diperbaiki
dengan mengulang langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan
system
Dalam tahap ini aplikasi yang sudah disepakati
diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.
5. Menguji
system
Setelah sistem sudah
menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, aplikasi harus dites dahulu sebelum digunakan.
6. Evaluasi
Sistem
Pelanggan mengevaluasi
apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika sudah,
maka langkah ketujuh dilakukan, jika belum maka mengulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan
system
Perangkat lunak yang
telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.
Desain Aplikasi
Kebutuhan desain pada aplikasi ini berupa sarana ataupun
sistem untuk memenuhi fungsi pengoperasian produk. Adapun kebutuhan desain
tersebut sebagai berikut :
1.
Buku Peraturan dan
Panduan.
Buku ini
nantinya memuat aturan maupun panduan penggunaan aplikasi ini.
2.
Rincian Produk atau
Aplikasi
Hal ini memuat
tentang deskripsi produk aplikasi ini.
Deskripsi Produk
Nama
Produk : Kenthongan Banyumasan
Fungsi
: Mengenalkan
kenthongan banyumasan.
Sasaran :
Agar pengguna dapat lebih tertarik mengenai kenthongan banyumasan.
Tujuan
: agar kenthongan banyumasan
dapat dilestarikan oleh generasi muda.
KESIMPULAN
Banyumas
memiliki budaya yang sangat beraneka ragam. Keanekaragamaan budaya tersebut
sangatlah penting karena budaya merupakan identitas asli khusunya Banyumas oleh
karena itu aplikasi ini kami buat
bertujuan untuk melestarikan dan mengenalkan kembali kenthongan banyumas yang
sudah mulai pudar di kalangan generasi muda, oleh karena itu kami berinisiatif
untuk membuat aplikasi ini. Selain itu kenthongan banyumas juga memiliki
sejarah yang menarik aehingga kami tertarik untuk mengangkatnya.
Dengan produk aplikasi ini diharapkan masyarakat banyumas
tertarik mengingat kenthongan banyumasan kembali, sehingga mau dan mampu untuk
melestarikannya khususnya generasi muda. Desain yang dibuat kemudian akan
ditunjukkan kepada konsumen guna mendapatkan feedback yang membangun sehingga nantinya sebuah desian yang
mendekati ideal dapat diwujudkan.
Selasa, 20 Januari 2015
Contoh Surat Lamaran Kerja
Jatilawang, ....................................
Kepada
Yth. Bapak/Ibu Pimpinan
................
Jatilawang
Hal : Lamaran Pekerjaan
Dengan hormat,
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama :
Tempat, Tanggal
Lahir :
Usia
: ..................
Pendidikan Terakhir :
:
:
Alamat Asal :
Telepon
:
Saya bermaksud
mengajukan lamaran kerja di tempat yang Bapak/Ibu pimpin untuk menempati posisi
sebagai karyawan. Dengan bekal kemampuan yang saya miliki diantaranya mampu
mengoperasikan komputer, Microsoft Word,Exel dan lain-lain. Saya dapat bekerja
keras, rajin dan jujur, dapat bekerja secara mandiri maupun tim.
Sebagai bahan
pertimbangan, saya lampirkan beberapa berkas sebagai berikut:
1. Foto
Copy Ijazah terakhir
2. Daftar
Riwayat Hidup
3. Foto
Copy KTP
4. Foto
Diri
Demikian surat
permohonan pekerjaan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Besar harapan saya
untuk dapat diterima di perusahaan yang Bapak / Ibu pimpin. Atas perhatiannya
saya ucapkan terima kasih.
CONTOH PROPOSAL PENGAJUAN BANTUAN KELENGKAPAN BUKU BACAAN
PROPOSAL PENGAJUAN BANTUAN
KELENGKAPAN BUKU BACAAN
TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM)
"OEMAH BEJO"
DESA RANDEGAN, KECAMATAN WANGON
KABUPATEN BANYUMAS
TAHUN 2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam
rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa serta dalam usaha melestarikan
program Pendidikan Non Formal salah satunya adalah melalui Taman Bacaan
Masyarakat. Melalui budaya baca, masyarakat akan meningkat pengetahuannya,
meningkat kesehatannya, meningkat tatanan ekonominya yang mana peningkatan
tersebut akan mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
Dengan
membaca pula seseorang akan terbentuk kepribadiannya menjadi lebih baik.
Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan
seseorang, baik yang jasmani, mental, rohani, emosional maupun sosial. Semua
ini telah ditatanya dalam caranya yang khas, di bawah beraneka pengaruh dari
luar. Pola ini terwujud dari tingkah lakunya dalam usahanya menjadi manusia
sebagaimana dikehendakinya (Heuken,1989).
Mendidik
kepribadian dapat dilakukan melalui buku. Dengan membaca buku seseorang akan
memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas, dari situ ia dapat membedakan mana
yang baik dan mana yang buruk sehingga akan terbentuk pribadi yang jauh lebih
baik dari sebelumnya. Dalam hal ini, membaca dapat diartikan “membaca untuk
hidup”, artinya membaca agar kita bisa hidup lebih baik, lebih arif, lebih
mengerti ‘tabiat’ dunia (Widarso,1994).
Selaras
dengan semangat dalam pembukaan UUD “Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, …
mencerdaskan kehidupan bangsa, … mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur”. Semangat kemanusiaan di atas sebagaimana termaktub dalam pembukaan
UUD 1945, seolah membisikkan ke dalam bilik sanubari segenap elemen bangsa
untuk segera berupaya mencerdaskan kehidupan rakyat Indonesia. Secara jelas,
misi pendidikan tersebut menduduki posisi vital dalam membangun karakter sebuah
bangsa. Sejarah mencatat, hampir empat abad lamanya belenggu kolonialisme
berjaya di bumi Indonesia. Tak terhitung berapa banyak sumber daya alam seperti
bahan-bahan makanan dan energi diserap habis-habisan, begitu juga mental bangsa
yang coba dihancurkan, diperas dan dihina semena-mena oleh bangsa
penjajah.
Kokohnya
belenggu kolonialisme dilatarbelakangi karena ketertinggalan pendidikan bangsa
Indonesia dibandingkan dengan bangsa di luarnya. Kemelaratan dan kemiskinan
sengaja dijadikan alat agar rakyat Indonesia tidak berdaya dan melupakan
kebutuhan pendidikannya. Sehingga, kebutuhan mempertahankan hidup menjadi
satu-satunya tujuan rakyat Indonesia saat itu.
Sekarang,
setelah Indonesia merdeka kebijakan tentang pendidikan mulai bergairah dan
bergerak maju. Dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat (1) dan (2) ditegaskan tentang
hak warga negara yang diikuti dengan kewajiban
pemerintah mengusahakan dan menyenggaran sistem pengajaran
nasional. Begitu pula pada Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
Nomor 20 tahun 2003 pasal 5 (1) mengamanatkan bahwa pendidikan adalah
hak bagi semua warga negara untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu.
Lebih jelas lagi dalam UU Sisdiknas Pasal 3 disebutkan bahwa
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untukmengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertangung jawab.
Untuk
menunjang kebijakan tersebut, telah banyak terobosan program yang dirancang dan
dilaksanakan pemerintah. Sejak era reformasi dapat kita ketahui sejumlah kebijakan
yang cukup pro pendidikan. Hal ini merupakan isyarat positif untuk
meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka membentuk karakter bangsa yang lebih
maju dan beradab.
Namun
di tengah upaya peningkatan mutu pendidikan, realitas sosial yang berkembang di
masyarakat berjalan tidak sebanding dengan yang diharapkan. Data menunjukkan,
tingkat pengangguran semakin lama semakin meningkat, kriminalitas semakin
merajalela, dan angka anak putus sekolah semakin tinggi. Hal ini merupakan
hambatan terhadap upaya perbaikan yang sedang digalakkan. Keterlibatan semua
komponen masyarakat diharapkan dapat mengakselerasi upaya-upaya perbaikan
tersebut, sehingga terjadi keselarasan antara kebijakan pemerintah dengan
kondisi sosial kemasyarakatan.
Keberadaan
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Oemah Bejo ini sangat penting melihat
masyarakat yang sulit mengontrol anak-anak mereka. Kesibukan mencari sumber
penghidupan melalaikan orang tua akan arti penting pengawasan masa
kanak-kanak dan masa pubertas menjelang dewasa. Akibatnya, masa keemasan ini
sering lepas dari amatan orangtua yang mengakibatkan karakter anak yang hedonis, asosial dan malpraktek.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya anak remaja yang lari pada dunia narkoba
(baca, pengedar dan pengguna narkoba), Pergaulan bebas dan keputusan bunuh diri
di usia dini. Alasan inilah yang menjadi landasan ideal Taman ‘Bacaan
Masyarakat ini, supaya anak-anak generasi bangsa tersebut dapat berkumpul dan
bersosial secara positif dengan melakukan aktivitas belajar dan bermain
bersama.
B. DASAR
1. Peraturan Pemerintah nomor: 73 tahun 1991
tentang Pendidikan Luar Sekolah
2. Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang
system Pendidikan Nasional
C. TUJUAN
Tujuan berdirinya Taman Bacaan Masyarakat Oemah
Bejo ini adalah;
1. Mengajak masyarakat untuk gemar membaca dan
menulis agar bisa meningkatkan pengetahuan
di berbagai bidangnya.
2. Memenuhi kebutuhan belajar masyarakat yang
tidak mendapatkan akses belajar di pendidikan formal.
3. Meningkatkan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan
pengembangan karakter masyarakat pembelajar guna menghadapi perubahan zaman.
D. HASIL YANG DIHARAPKAN
1. Masyarakat jadi gemar membaca dan menulis di
berbagai bidangnya
2. Masyarakat terpenuhi kebutuhan belajar di TBM Oemah
Bejo
3. Meningkatnya ilmu pengetahuan masyarakat serta,
menjadikan masyarakat yang berkarakter.
BAB
II
RENCANA
KEGIATAN
A. JENIS KEGIATAN
Adapun
rencana kegiatan yang diagendakan di TBM Oemah Bejo sebagaimana berikut:
1. Membuat taman bermain anak-anak
Kegiatan ini untuk menarik minat anak-anak agar
datang dan berkumpul, sekaligus dijadikan wahana untuk bersosial dan melakukan
pembinaan mental. Skala permainan yang digunakan adalah permainan tradisional
dan out bond.
2. Membentuk kelompok membaca
Kegiatan ini berguna untuk mewariskan budaya membaca
dari mulai anak-anak hingga usia dewasa
3. Membentuk kelompok menulis
Kegiatan ini dibuat agar masyarakat tak hanya bisa
membaca, namun bisa menuangkan gagasan atau ide dalam bentuk tulisan
4. Membentuk kelompok belajar
Kegiatan ini di buat agar para peserta yang masih
duduk di bangku sekolah dapat mengembangkan dan memahami materi yang di dapat
di sekolah
B. TUJUAN KEGIATAN
1. Membangun kebudayaan masyarakat yang gemar
membaca dan menulis.
2. Mensosialisasi gagasan tentang “pendidikan
sepanjang hayat” sebagai alternatif pendidikan yang merakyat.
3. Mendorong kelompok mayoritas terdidik
(guru, dosen, kiai, ustadz, dll) agar memberikan akses dan kesempatan yang
setara bagi kelompok masyarakat bawah untuk berpatisipasi di dalam produksi
pengetahuan umum, agama dan teknologi.
4. Membentuk kelompok-kelompok strategis
untuk mengembangkan gagasan tentang pembinaan masyarakat melalui dunia
pendidikan non-formal agar sesuai dengan kemampuan masyarakat bawah.
5. Membentuk masyarakat yang lebih berkarakter
agar dapat bersaing dengan baik sesuai perkembangan zaman.
C. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan
Belajar mengajar dilaksanakan tiap hari sabtu dan minggu, yakni pada hari Minggu
jam 10:00-12:00 Wib
D. PENGELOLAAN KEGIATAN
NO
|
Jabatan
Penyelenggara
|
Nama
|
Keterangan
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Pembina Teknis
Ketua
Wakil Ketua
Sekertaris
Bendahara
Pengelola TBM
|
-
Dede Indah Lestari
Eko Prasetyo
Wiwit Widayanti
Anugrah Nashita Diva
Aryo, Linda, Wahyu
|
|
E. SARANA YANG DIMILIKI
No
|
Nama
Benda
|
Jumlah
|
Keterangan
|
1.
|
Papan Tulis
|
3
|
Inventaris Oemah Bejo
|
2.
|
Spidol
|
3
|
Keadaan baik, invetaris Oemah Bejo
|
3.
|
Penghapus
|
3
|
Keadaan baik
|
7.
|
Buku
|
|
|
|
1. Fiksi
|
|
|
|
2. Non Fiksi
|
|
|
|
3. Buku dari luar negeri
|
|
|
|
4. Novel Grafis
|
|
|
|
5. Majalah
|
|
|
11.
|
Ruangan
|
1
|
Untuk sementara kegiatan belajar dan
mengajar dilakukan di ruang tamu dan halaman depan rumah.
|
F. STRUKTUR ORGANISASI
Ketua
Dede Indah L
|
Sekretaris
Wiwit
|
Bendahara
Anugrah
|
Pengelola TBM
Siti, Wahyu,
Mega, Windi
|
Wakil Ketua
Eko Prasetyo
|
G. JENIS PROGRAM/LAYANAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN
Jenis-jenis
kegiatan yang ada yang dikembangkan Oemah Bejo
1. Menulis. Oemah Bejo tak hanya sekedar tempat
membaca, namun diharapkan menjadi tempat menyemai benih literasi, untuk itu Oemah
Bejo mengembangkan kegiatan menulis yang meliputi, menulis cerpen, menulis
novel, menulis puisi, menulis artikel.
2. Membaca. Membaca adalah kegiatan utama Oemah
Bejo, diharapkan dengan membaca, masyarakat sekitar bertambah wawasannya.
3. Games & Kreatifitas. Untuk mengembangkan
pendidikan berkarakter, Oemah Bejo juga mengadakan kegiatan luar ruang, yakni
berupa game dan outbond
4. Bahasa Inggris. Keberadaan Oemah Bejo yang
berada di desa, tidak membuatnya harus terkucil dari pergaulan dunia. Untuk
itu, pembeljaran bahas inggris di Oemah Bejo lebih ditekankan kepada Bahasa
Inggris aktif atau Speaking.
5. Pengenalan dunia IT. Seiring dengan kemajuan
teknologi Oemah Bejo yang terletak di
desa , akan menegenalkan dunia IT ke masyarakat agar kedepannya
masyarakat di desa tidak gagap teknologi.
H. PELAYANAN YANG DIBERIKAN
Oemah Bejo memberikan pelayanan rutin setiap hari
Sabtu dan Minggu. Dimana pembagian jadwalnya sebagai berikut.
Hari Minggu, Kegiatan lebih kepembentukan
karakter, games dan outbond, jam 10:00-12:00 Wib
I. TOLAK UKUR KEBERHASILAN
Keberhasilan program ini dapat dilihat sebagai berikut:
1. Kegiatan ini dapat membangkitkan minat membaca
dan menulis masyarakat mulai dari anak sampai dewasa dengan ditandai mereka
datang membaca ke Oemah Bejo dan menghasilkan karya dalam bentuk tulisan.
2. Anak-aank yang mengikuti program Oemah Bejo dapat
berprestasi di sekolahannya.
J. LAPORAN DAN EVAULASI
Kegiatan
yang telah dilakukan sesuai dengan program kegiatan akan dilaporkan secara berkala
triwulanan dengan format sebagai berikut:
No
|
Kegiatan
|
Masalah
|
Solusi
|
|
|
|
|
K. LOKASI
TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) Oemah Bejo
Randegan Rt 04/ Rw 04, Kr.Katilayu, Wangon, Banyumas
HP: 085222296115
L. REKOMENDASI
Dengan
adanya kegiatan Taman Bacaan Masyarakat “Oemah Bejo” Desa Randegan, Kecamatan Wangon
mohon kepada yang terhormat Kepala Dinas pendidikan Kabupaten Banyumas berkenan
memberi rekomendasi TBM “Oemah Bejo”
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berkenan dengan masalah kependidikan
yang diuraikan pada bab sebelumnya khususnya pendidikan non formal. Keberadaan
Taman Bacaan Masyarakat sangatlah strategis yang belum berkesempatan mengenyam pendidikan
formal dapat terlayani melalui pendidikan non formal khususnya Taman Bacaan
Masyarakat
.
Banyumas, 2 September 2014
TBM Oemah Bejo
Geta Adi Hukama
Ketua Pelaksana
Langganan:
Postingan (Atom)