Makalah Interpersonal
Skill.
Disusun oleh
: Wahyu Nurfian
NIM :
12.12.0062 (SI12A)
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER
AMIKOM PURWOKERTO
2013
Interpersonal
skill (keterampilan interpersonal) adalah kemampuan
seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan
rekan kerja, seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas
dan bekerja dalam satu tim. ( Robins, 2000 ).
Pakar lain
mengatakan bahwa interpersonal skill
adalah kecakapan atau keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dalam
hubungannya dengan orang lain, kecakapan atau keterampilan untuk berkomunikasi
baik verbal maupun non verbal.
Ahli lainnya
mengatakan bahwa interpersonal skill
(keterampilan interpersonal) adalah suatu keterampilan untuk mengenali dan
merespon secara layak perasaan, sikap dan perilaku, motivasi serta keinginan
orang lain. Bagimana seseorang mampu membangun hubungan yang harmonis dengan
memahami dan merespon manusia atau orang lain.
Keterampilan
dibagi menjadi 4 kategori yaitu (Robins, 2000) :
a.
Basic Literacy Skill : Keahlian
dasar yang sudah pasti harus dimiliki oleh setiap orang seperti membaca,
menulis, berhitung serta mendengarkan.
b.
Technical Skill : Keahlian
secara teknis yang didapat melalui pembelajaran dalam bidang teknik seperti
mengoperasikan komputer dan alat digital lainnya.
c.
Interpersonal Skill : Keahlian
setiap orang dalam melakukan komunikasi satu sama lain seperti mendengarkan seseorang,
memberi pendapat dan bekerja secara tim.
d.
Problem Solving : Keahlian
seseorang dalam memecahkan masalah dengan menggunakan loginya.
Adapun
beberapa interpersonal skill
(keterampilan interpersonal), antara lain :
(1) Keterampilan listening
(mendengarkan) :
Salah satu
komponen dari proses komunikasi adalah bagian menerima pesan, salah satunya
ialah mendengarkan. Mendengarkan bukan secara harfiah menggunakan alat
pendengaran (telinga) , tetapi memiliki arti yang lebih luas dengan penggunaan alat
penerimaan pesan lainnya. Berikut ini ada empat alasan utama mengapa orang
perlu mendengarkan : (a) Untuk memahami dan memperoleh informasi : Orang yang
menguasai informasi memiliki kesempatan yang lebih besar untuk sukses, baik
secara pribadi maupun konteks professional, sebab, di era sekarang, menguasai
informasi berarti menguasai sumber daya. Memahami perintah, memahami pesan,
memahami kebutuhan orang lain, menggali lebih banyak informasi dibutuhkan
sebagai modal agar dapat berkomunikasi serta menjadi kemampuan utama untuk
dapat berhasil dalam setiap pekerjaan.
(b)
Analisis terhadap kualitas Informasi : Kemampuan seseorang untuk dapat
menganalisis informasi dibutuhkan agar dapat bertindak tepat. Mendengarkan dan
mendapatkan informasi lebih banyak akan meningkatkan kualitas pesan yang
diterima, kelengkapan data, dan kemampuan mengolah informasi, sehingga simpulan
atau analisis terhadap suatu kondisi atau keadaan dapat diambil.
(c)
Membangun dan memelihara hubungan : Alasan untuk mendengarkan adalah untuk
melakukan komunikasi interpersonal. Banyak survey telah membuktikan bahwa orang
yang memiliki kemampuan untuk mendengar dengan efektif memiliki hubungan yang
lebih baik dengan sesamanya, sebaliknya mereka yang kurang mampu untuk
mendengarkan akan memperburuk hubungan atau setidaknya tidak dapat membangun
hubungan yang lebih baik (Kaufmann, 1993).
(d)
Menolong orang lain : Kemampuan mendengarkan wajib dimiliki agar dapat memahami
orang lain dan pada akhinya, dapat menolong orang lain. Pada saat seseoramg mau
mendengarkan dan memberikan perjhatian yang tulus serta serius kepada
permasalahan yang kita sampaikan, hamper sebagian besar masalah kita telah
dapat ditolong, atau minimal dapat memberikan pola atau prespektif yang baru
tentang kita dapat menghadapi masalah yang kita hadapi.
(2) Keterampilan providing feedback (memberikan umpan
balik)
Umpan Balik
adalah setiap bentuk komunikasi yang disampaikan kepada seseorang dengan tujuan
agar orang tersebut mengetahui dampak perilakunya terhadap anda atau orang
lain.
(3) Keterampilan persuading (membujuk)
Persuading (membujuk) adalah
komunikasi tatap muka yang dilakukan dengan sengaja oleh seseorang dengan
tujuan agar pihak lain mau mengikuti dengan sukarela kehendak seseorang.
(4) Keterampilan resolving conflicts adalah kemampuan
untuk mengatasi konflik dengan orang lain.
Konsep Interpersonal
Skill
Keterampilan
interpersonal adalah ketrampilan untuk mengenali dan merespon secara
layak perasaan, sikap dan perilaku, motivasi serta keinginan orang
lain. Ketrampilan interpersonalmencakup bagaimana diri kita mampu membangun
hubungan yang harmonis dengan memahamidan merespon masnusia atau
orang lain.
Cara Meningkatkan Kemampuan Interpersonal Skill
(1) Mengatasi persepsi
negative. Sebelum bertindak kita harus melihat sesuatu dari sudut pandang
kita, melihat dari sudut pandang orang lain, melihat dari sudut
pandangnetral/tidak memihak, dan tidak mencampuradukan emosi pribadi. Hal ini
untuk membantukita berpikir terlebih dahulu sebelum menilai dan menyertakan
emosi. Kita melihatmasalah dari tiga sudut pandang berbeda. Hal ini membuat
kita menjadi lebih empati sehingga mengatasi persepsi negative. Untuk mempunyai
kemampuan ini kita harusmemiliki kemampuan mendengar. Untuk memahami kita perlu
mendengarkan,mendengarkan dnegan penuh perhatian.
(2) Menerima pesan dengan baik
dengan cara mendengarkan. Mendengarkan bukan hanyasecara harfiah menggunakan
telinga, namun lebih luas, yaitu memberikan perhatianterhadap sesuatu, bukan
hanya terhadap suara semata.
Pentingnya mendengar dinyatakandalam berbagai penelitian,
salah satunya menyatakan bahwa kemampuan mendengarkan jauh lebih penting
daripada kemampuan berbicara, kemampuan mendengarkan harusdimiliki oleh semua
orang, dalam diri pekerja, manajer, eksekutif, atau hubungan
personal.Alasan untuk mendengarkan adalah:
a.
Untuk memahami dan
memperoleh informasi. Orang yang menguasai informasi akanmemiliki kesempatan
lebih besar untuk sukses.
b.
Analisis terhadap kualitas
informasi. Kemampuan ini dibutuhkan agar dapat bertindak lebih tepat.
Mendengarkan dan mendapatkan informasi lebih banyak akanmeningkatkan kualitas
pesan yang diterima, kelengkapan data, dan kemampuanmengolah informasi,
sehingga simpulan atau analisis terhadap suatu kondisi ataukeadaan
dapat diambil.
c. Membangun dan memelihara hubungan. Orang yang memiliki kemampuanmendengarkan
dengan baik akan memiliki hubungan lebih baik dengan sesamanya, dan juga
sebaliknya.
d. Menolong orang lain, kemampuan mendengarkan dimiliki agar dapat
memahami oranglain dan pada akhirnya dapat menolong orang lain. Beberapa
profesi mewajibkankompetensi mendengarkan untuk dimiliki dengan baik, contohnya
dokter, pengacara, psikolog, guru, atau lainnya.Untuk meningkatkan
kemampuan mendengarkan adalah dengan cara : membuat kontak mata dengan
pembicara, hindari gerakan atau komunikasi nonverbal yang justrumengganggu atau
tidak sesuai dengan maksud kita untuk mendengarkan, mengajukan pertanyaan,
mengungkapkan kembali/konfirmasi, hindari interupsi, jangan berbicara
terlalu banyak, membuat transisi yang baik antara menjadi pendengar yang
baik dengan pembicara yang baik, empatik.
(3) Menekan ego pribadi kita.
Perbedaan antara individu akan selalu
ada, entah itu perbedaan pkitangan, perbedaan kepentingan, dan lainnya.
Dengan menekan ego pribadi, maka kitadapat belajar untuk mencoba memahami orang
lain. Setiap orang punya keunikan masing-masing, dan kita harus menerima fakta
tersebut.
(4). Pengetahuan juga punya peranan penting
dalam berinteraksi. Ketika kita berusaha untuk mendekati orang lain,
kita dapat memanfaatkan knowledge yang kita miliki terkait dengankeunikan yang
dimiliki orang tersebut. Contohnya kita berkenalan dengan seorang musisi,supaya
interaksi berjalan dengan baik maka kita dapat memulai pembicaraan
seputar musik. Intinya adalah membangun komunikasi yang dapat menciptakan
jalinan hubungan baik dengan orang lain.
(5).Memperhatikan juga bahasa
non-verbal kita. Bahasa non-verbal dapat menyampaikan lebih banyak
dibandingkan dengan bahasa verbal. Ketika berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa ujaran (verbal communication) orang acap menggunakan
bantuan gerak-gerik anggota tubuh seperti mata, tangan, kepala, dll.
Kemampuan memanfaatkan anggota tubuhmerupakan aset komunikasi dan bukan sekedar
tampilan fisik. Jika digunakan secara tepatdan benar akan menimbulkan rasa
tenteram (bagi diri sendiri atau pendengar), memperjelas bahasa ujaran dan
sekaligus akan menghasilkan dampak positif yang mungkin tidak diduga.
Sebagai contoh, cara berdiri, bergerak, menatap, dan tersenyum.
Interpersonal
Skill
sendiri terdiri dari Soft Skill dan Hard Skill.
(a) Soft Skill
Soft skill adalah istilah sosiologis
yang berkaitan dengan seseorang "EQ"
(Quotient Emotional Intelligence),
cluster sifat kepribadian, keterampilan sosial, komunikasi, bahasa, kebiasaan
pribadi, keramahan, dan optimisme yang menjadi ciri hubungan dengan orang lain.
Soft skill jg berarti suatu kemampuan
yang tidak terlihat , tetapi Nampak dalam aktifitas nyata ( visible ) dari karakter seseorang.
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh negara-negara Inggris, Amerika dan Kanada, ada
23 atribut soft kills yang dominan di
lapangan kerja. Ke 23 atribut tersebut diurut berdasarkan prioritas kepentingan
di dunia kerja, yaitu:
1. Inisiatif
2. Etika/integritas
3. Berfikir kritis
4. Kemauan belajar
5. Komitmen
6. Motivasi
7. Bersemangat
8. Dapat diandalkan
9. Komunikasi lisan
10. Kreatif
11. Kemampuan
analitis
12. Dapat
mengatasi stres
13. Menyelesaikan
persoalan
14. Dapat
meringkas
15. Berkoperasi
16. Fleksibel
17. Kerja
dalam tim
18. Mandiri
19. Mendengarkan
20. Manajemen
diri
21. Tangguh
22. Berargumentasi
logis
23. Manajemen
waktu
Berikut
ini adalah beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan soft skills :
a.
Menjadi bagian dari suatu
organisasi, untuk belajar menghargai orang lain
b.
Minta pada salah seorang
anggota keluarga untuk meneliti kepribadian Anda dan menulis sisi baik dan
buruk kepribadian Anda
c.
Berusaha mengatur waktu
dengan lebih baik
d.
Berlatih menghadapi kritik
e.
Berlatih cara memberi kritik
dengan positif
f.
Berusaha untuk hidup dengan
lebih baik
(b)
Hard Skill
Hard skill
adalah penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan ketrampilan teknis yang
berhubungan dengan bidang ilmunya atau juga bias diartikan kemampuan yang dapat
menghasilkan sesuatu sifatnya visible
dan immediate . Contohnya adalah skill
untuk mengoperasikan komputer.
INTERPERSONAL
SKILL DALAM
COMPUTER SCIENCE.
Analis
sistem
Analis
sistem adalah seseorang yang bertanggung jawab atas penelitian,
perencanaan, pengkoordinasian, dan
merekomendasikan pemilihan perangkat lunak dan sistem yang paling sesuai dengan
kebutuhan organisasi bisnis atau perusahaan. Analis sistem memegang peranan
yang sangat penting dalam proses pengembangan sistem. Seorang analis sistem
harus memiliki setidaknya empat keahlian: analisis, teknis, manajerial, dan
interpersonal (berkomunikasi dengan orang lain). Kemampuan analisis
memungkinkan seorang analis sistem untuk memahami perilaku organisasi beserta
fungsi-fungsinya, pemahaman tersebut akan membantu dalam mengidentifikasi
kemungkinan terbaik serta menganalisis
penyelesaian permasalahan. Keahlian teknis akan membantu seorang analis
sistem untuk memahami potensi dan keterbatasan dari teknologi informasi.
Seorang analis sistem harus mampu untuk bekerja dengan berbagai jenis bahasa pemrograman, sistem operasi,
serta perangkat keras yang digunakan.
Keahlian manajerial akan membantu seorang analis sistem mengelola proyek,
sumber daya, risiko, dan perubahan. Keahlian interpersonal akan membantu analis
sistem dalam berinteraksi dengan pengguna akhir sebagaimana halnya dengan
analis, programer, dan profesi sistem lainnya. Analis sistem bisa pula menjadi
perantara atau penghubung antara perusahaan penjual perangkat lunak dengan organisasi tempat ia
bekerja, dan bertanggung jawab atas analisis
biaya pengembangan, usulan desain dan pengembangan, serta menentukan
rentang waktu yang diperlukan. Analis sistem bertanggung jawab pula atas studi
kelayakan atas sistem komputer sebelum membuat satu usulan kepada pihak
manajemen perusahaan. Pada dasarnya seorang analis sistem melakukan hal-hal
berikut:
a.Berinteraksi
dengan pelanggan untuk memahami kebutuhan sistem yang akan di gunakan
b.Berinteraksi
dengan desainer untuk mengemukakan antarmuka yang diinginkan atas suatu perangkat lunak
c.Berinteraksi
ataupun memandu programer dalam proses pengembangan sistem agar tetap berada pada jalurnya
d.Melakukan
pengujian sistem baik dengan data sampel atau data sesungguhnya untuk membantu
para penguji
e.Mengimplementasikan
sistem baru/sistem usulan yang akan digunakan perusahaan
f. Menyiapkan
dokumentasi berkualitas.
Daftar Pustaka
http://id.shvoong.com/business-management/management/1658500-manajemen-waktu/
Stephen, 2011, Seni
Mendengar dan Komunikasi yang Efektif, Klik Publishing, Jakarta
Suzane C. De
Janasz, Karen O Dowd, Beth Z. Scheider, Interpersonal Skills in Organizations.
Second Edition, McGraw-Hill International, 2006.