Jumat, 26 Februari 2016

Analisa Website menggunakan SWOT

TUGAS
SEMANTIC WEB
ANALISA SWOT RUMAHOUTLET.COM







Disusun Oleh:
 Yudha Saputra Yohanes                 
12.12.0055
        SI 12 A


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM PURWOKERTO
2014 - 2015

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi beberapa tahun ini sangat pesat baik dibidang internet. Internet merupakan sistem global dari seluruh jaringan yang saling terhubung sehingga kita bisa bertukar informasi. Baik penggunaan untuk bertukar informasi dengan menggunakan website.
E-business atau electronic business adalah aktivitas bisnis baik itu merupakan pertukaran barang atau pun jasa yang memanfaatkan teknologi internet sebagai alat bantu dalam melakukan komunikasi dan transaksi. E-business memungkinkan suatu perusahaan/ individu untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai oleh perusahaan untuk berhubungan langsung dengan supplier dan mitra bisnis perusahaan, serta dapat memenuhi dan melayani permintaan pelanggan secara lebih baik.
Pada umumnya dengan adanya internet semua orang ingin mencari toko baju dengan menggunakan via online. Banyaknya website mengenai situs bisnis online membuat persaingan sangat ketat seperti yang akan di analisa atau mereview website rumahoutlet.com berdasarkan SWOT.



Rumusan Masalah
a.       Apa itu website rumahoutlet.com
b.      Apa kelebihan website rumahoutlet.com?
c.       Apa kelemahan website rumahoutlet.com
d.       Apa saja kesempatan atau peluang yang bisa digunakan?
e.       Hal apa yang mengancam website tersebut

Tujuan
a.       Untuk mengetahui lebih dalam tentang apa itu website rumahoutlet.com
b.       Untuk mengetahui kelebihan website rumahoutlet.com
c.       Untuk mengetahui kelemahan website rumahoutlet.com
d.      Untuk mengetahui lebih saja kesempatan atau peluang yang bisa dimanfaatkan oleh website rumahoutlet.com
e.        Untuk mengetahui ancaman apa saja yang terdapat di website rumahoutlet.com.

Metode Penelitian
Metode yang digunakan yaitu :
·         Pengumpulan data dengan cara Observasi website rumahoutlet.com
·         Pengumpulan data dengan cara pengumpulan data yang sudah ada atau artikel mengenai website rumahoutlet.com.
·         Menganalisa website rumahoutlet.com.






ISI

Sekilas Tentang rumahoutlet.com
Rumah Outlet adalah salah satu dari sekian banyak contoh perusahaan yang memanfaatkan teknologi internet dalam menjalankan usaha yang digelutinya. Rumah outlet merupakan toko baju online yang menjual berbagai macam keperluan baju, tas, dan aksesoris untuk wanita dan pria. Situs ini dibuat sejak tahun 2008 silam untuk mengembangkan usaha yang dimiliki oleh Yustina & Sisters Knitted Fashion dari Bandung. Selain itu, tujuan dari dibuatnya situs ini adalah untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan kepada para customer dalam membeli pakaian yang diinginkan karena tidak perlu datang langsung ke toko dan dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun asalkan terhubung dengan jaringan internet.

Gambar tampilan website rumahoutlet.com











Analisa website rumahoutlet.com berdasarkan SWOT
a.       Berdasarkan Strength (Kelebihan/Kekuatan)
·         Tampilan website yang sangat menarik konsumen
·         Mengintegrasikan kontennya dengan sosial media seperti Twitter dan Facebook untuk info-info promo dari produk yang mereka miliki.
·         Gampang ditemukan di search engine google
·         Tampilan dan toolbar mudah dipahami mulai dari kategori sampai keterangan yang lain.
·         Untuk tampilan warna font dan tata letak juga sudah bagus dan tepat.
b.      Berdasarkan Weakness (Kelemahan)
·         Proses loading website ini berat karena terlalu banyak content
c.       Opportunity (Peluang)
·          e-commerce tumbuh dan berkembang dibanyak belahan dunia. Asia dan Pasifik juga sepertiga dari negara-negara berkembang sudah banyak yang menggunakan internet. jumlah pengguna internet juga terus tumbuh. Sebagian besar pertumbuhan ini berasal dari Asia, Amerika latin dan belahan Eropa. Oleh karena itu e-commerce sangat menguntungkan toko-toko online yang sudah menjamur di Indonesia ini, contohnya rumahoutlet.com.
d.      Threat (Ancaman)
·         Banyaknya pesaing toko online
·         Ancaman dari hacker






PENUTUP

Komentar
sekarang semakin banyak toko baju online, dan harganya juga bersaing, semakin memuaskan kita untuk mencari barang yang bagus secara online.
Kesimpulan
Rumahoutlet.com adalah salah satu dari sekian banyak contoh perusahaan yang memanfaatkan teknologi internet dalam menjalankan usaha yang digelutinya. Rumah outlet merupakan toko baju online yang menjual berbagai macam keperluan baju, tas, dan aksesoris untuk wanita dan pria.  
Analisis Swot adalah sebuah bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisis ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.
Analisis Swot sangat penting perannya dalam meningkatkan mutu pendidikan karena analisis dan gambaran yang diberikan merupakan tolok ukur dalam mengembangkan lembaga/satuan pendidikan lebih lanjut.Setelah analisis, perlu dirumuskan visi,misi, tujuan, dan program kerja yang lebih konkrit.








DAFTAR PUSAKA


Makalah Interpersonall Skill Tentang Konsep dan Interpersonall Skill.

Makalah Interpersonal Skill.




Disusun oleh                 : Wahyu Nurfian
NIM                               : 12.12.0062 (SI12A)



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM PURWOKERTO
2013



Interpersonal skill (keterampilan interpersonal) adalah kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerja, seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas dan bekerja dalam satu tim. ( Robins, 2000 ).
Pakar lain mengatakan bahwa interpersonal skill adalah kecakapan atau keterampilan yang dimiliki oleh seseorang dalam hubungannya dengan orang lain, kecakapan atau keterampilan untuk berkomunikasi baik verbal maupun non verbal.
Ahli lainnya mengatakan bahwa interpersonal skill (keterampilan interpersonal) adalah suatu keterampilan untuk mengenali dan merespon secara layak perasaan, sikap dan perilaku, motivasi serta keinginan orang lain. Bagimana seseorang mampu membangun hubungan yang harmonis dengan memahami dan merespon manusia atau orang lain.

Keterampilan dibagi menjadi 4 kategori yaitu (Robins, 2000) :
a.       Basic Literacy Skill : Keahlian dasar yang sudah pasti harus dimiliki oleh setiap orang seperti membaca, menulis, berhitung serta mendengarkan.
b.      Technical Skill : Keahlian secara teknis yang didapat melalui pembelajaran dalam bidang teknik seperti mengoperasikan komputer dan alat digital lainnya.
c.       Interpersonal Skill : Keahlian setiap orang dalam melakukan komunikasi satu sama lain seperti mendengarkan seseorang, memberi pendapat dan bekerja secara tim.
d.      Problem Solving : Keahlian seseorang dalam memecahkan masalah dengan menggunakan loginya.


Adapun beberapa interpersonal skill (keterampilan interpersonal), antara lain :

(1)     Keterampilan listening (mendengarkan) :
Salah satu komponen dari proses komunikasi adalah bagian menerima pesan, salah satunya ialah mendengarkan. Mendengarkan bukan secara harfiah menggunakan alat pendengaran (telinga) , tetapi memiliki arti yang lebih luas dengan penggunaan alat penerimaan pesan lainnya. Berikut ini ada empat alasan utama mengapa orang perlu mendengarkan : (a) Untuk memahami dan memperoleh informasi : Orang yang menguasai informasi memiliki kesempatan yang lebih besar untuk sukses, baik secara pribadi maupun konteks professional, sebab, di era sekarang, menguasai informasi berarti menguasai sumber daya. Memahami perintah, memahami pesan, memahami kebutuhan orang lain, menggali lebih banyak informasi dibutuhkan sebagai modal agar dapat berkomunikasi serta menjadi kemampuan utama untuk dapat berhasil dalam setiap pekerjaan.
(b) Analisis terhadap kualitas Informasi : Kemampuan seseorang untuk dapat menganalisis informasi dibutuhkan agar dapat bertindak tepat. Mendengarkan dan mendapatkan informasi lebih banyak akan meningkatkan kualitas pesan yang diterima, kelengkapan data, dan kemampuan mengolah informasi, sehingga simpulan atau analisis terhadap suatu kondisi atau keadaan dapat diambil.
(c) Membangun dan memelihara hubungan : Alasan untuk mendengarkan adalah untuk melakukan komunikasi interpersonal. Banyak survey telah membuktikan bahwa orang yang memiliki kemampuan untuk mendengar dengan efektif memiliki hubungan yang lebih baik dengan sesamanya, sebaliknya mereka yang kurang mampu untuk mendengarkan akan memperburuk hubungan atau setidaknya tidak dapat membangun hubungan yang lebih baik (Kaufmann, 1993).
(d) Menolong orang lain : Kemampuan mendengarkan wajib dimiliki agar dapat memahami orang lain dan pada akhinya, dapat menolong orang lain. Pada saat seseoramg mau mendengarkan dan memberikan perjhatian yang tulus serta serius kepada permasalahan yang kita sampaikan, hamper sebagian besar masalah kita telah dapat ditolong, atau minimal dapat memberikan pola atau prespektif yang baru tentang kita dapat menghadapi masalah yang kita hadapi.
(2)      Keterampilan providing feedback (memberikan umpan balik)
Umpan Balik adalah setiap bentuk komunikasi yang disampaikan kepada seseorang dengan tujuan agar orang tersebut mengetahui dampak perilakunya terhadap anda atau orang lain.
(3)      Keterampilan persuading (membujuk)
Persuading (membujuk) adalah komunikasi tatap muka yang dilakukan dengan sengaja oleh seseorang dengan tujuan agar pihak lain mau mengikuti dengan sukarela kehendak seseorang.
(4)      Keterampilan resolving conflicts adalah kemampuan untuk mengatasi konflik dengan orang lain.

Konsep Interpersonal Skill
Keterampilan interpersonal adalah ketrampilan untuk mengenali dan merespon secara layak  perasaan, sikap dan perilaku, motivasi serta keinginan orang lain. Ketrampilan interpersonalmencakup bagaimana diri kita mampu membangun hubungan yang harmonis dengan memahamidan merespon masnusia atau orang lain.



Cara Meningkatkan Kemampuan Interpersonal Skill

(1)    Mengatasi persepsi negative. Sebelum bertindak kita harus melihat sesuatu dari sudut pandang kita, melihat dari sudut pandang orang lain, melihat dari sudut pandangnetral/tidak memihak, dan tidak mencampuradukan emosi pribadi. Hal ini untuk membantukita berpikir terlebih dahulu sebelum menilai dan menyertakan emosi. Kita melihatmasalah dari tiga sudut pandang berbeda. Hal ini membuat kita menjadi lebih empati sehingga mengatasi persepsi negative. Untuk mempunyai kemampuan ini kita harusmemiliki kemampuan mendengar. Untuk memahami kita perlu mendengarkan,mendengarkan dnegan penuh perhatian.

(2)    Menerima pesan dengan baik dengan cara mendengarkan. Mendengarkan bukan hanyasecara harfiah menggunakan telinga, namun lebih luas, yaitu memberikan perhatianterhadap sesuatu, bukan hanya terhadap suara semata.
Pentingnya mendengar dinyatakandalam berbagai penelitian, salah satunya menyatakan bahwa kemampuan mendengarkan jauh lebih penting daripada kemampuan berbicara, kemampuan mendengarkan harusdimiliki oleh semua orang, dalam diri pekerja, manajer, eksekutif, atau hubungan personal.Alasan untuk mendengarkan adalah:
a.       Untuk memahami dan memperoleh informasi. Orang yang menguasai informasi akanmemiliki kesempatan lebih besar untuk sukses. 
b.      Analisis terhadap kualitas informasi. Kemampuan ini dibutuhkan agar dapat bertindak lebih tepat. Mendengarkan dan mendapatkan informasi lebih banyak akanmeningkatkan kualitas pesan yang diterima, kelengkapan data, dan kemampuanmengolah informasi, sehingga simpulan atau analisis terhadap suatu kondisi ataukeadaan dapat diambil.
c.       Membangun dan memelihara hubungan. Orang yang memiliki kemampuanmendengarkan dengan baik akan memiliki hubungan lebih baik dengan sesamanya, dan juga sebaliknya.
d.      Menolong orang lain, kemampuan mendengarkan dimiliki agar dapat memahami oranglain dan pada akhirnya dapat menolong orang lain. Beberapa profesi mewajibkankompetensi mendengarkan untuk dimiliki dengan baik, contohnya dokter, pengacara, psikolog, guru, atau lainnya.Untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan adalah dengan cara : membuat kontak mata dengan pembicara, hindari gerakan atau komunikasi nonverbal yang justrumengganggu atau tidak sesuai dengan maksud kita untuk mendengarkan, mengajukan pertanyaan, mengungkapkan kembali/konfirmasi, hindari interupsi, jangan berbicara terlalu banyak, membuat transisi yang baik antara menjadi pendengar yang baik dengan pembicara yang baik, empatik.



(3)    Menekan ego pribadi kita.
Perbedaan antara individu akan selalu ada, entah itu perbedaan pkitangan, perbedaan kepentingan, dan lainnya. Dengan menekan ego pribadi, maka kitadapat belajar untuk mencoba memahami orang lain. Setiap orang punya keunikan masing-masing, dan kita harus menerima fakta tersebut.

(4). Pengetahuan juga punya peranan penting dalam berinteraksi. Ketika kita   berusaha untuk mendekati orang lain, kita dapat memanfaatkan knowledge yang kita miliki terkait dengankeunikan yang dimiliki orang tersebut. Contohnya kita berkenalan dengan seorang musisi,supaya interaksi berjalan dengan baik maka kita dapat memulai pembicaraan seputar musik. Intinya adalah membangun komunikasi yang dapat menciptakan jalinan hubungan baik dengan orang lain.

(5).Memperhatikan juga bahasa non-verbal kita. Bahasa non-verbal dapat menyampaikan lebih banyak dibandingkan dengan bahasa verbal. Ketika berkomunikasi dengan menggunakan bahasa ujaran (verbal communication) orang acap menggunakan bantuan gerak-gerik anggota tubuh seperti mata, tangan, kepala, dll. Kemampuan memanfaatkan anggota tubuhmerupakan aset komunikasi dan bukan sekedar tampilan fisik. Jika digunakan secara tepatdan benar akan menimbulkan rasa tenteram (bagi diri sendiri atau pendengar), memperjelas bahasa ujaran dan sekaligus akan menghasilkan dampak positif yang mungkin tidak diduga. Sebagai contoh, cara berdiri, bergerak, menatap, dan tersenyum.

Interpersonal Skill sendiri terdiri dari Soft Skill dan Hard Skill.
(a)    Soft Skill
Soft skill adalah istilah sosiologis yang berkaitan dengan seseorang "EQ" (Quotient Emotional Intelligence), cluster sifat kepribadian, keterampilan sosial, komunikasi, bahasa, kebiasaan pribadi, keramahan, dan optimisme yang menjadi ciri hubungan dengan orang lain. Soft skill jg berarti suatu kemampuan yang tidak terlihat , tetapi Nampak dalam aktifitas nyata ( visible ) dari karakter seseorang.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh negara-negara Inggris, Amerika dan Kanada, ada 23 atribut soft kills yang dominan di lapangan kerja. Ke 23 atribut tersebut diurut berdasarkan prioritas kepentingan di dunia kerja, yaitu:
1.       Inisiatif
2.       Etika/integritas
3.       Berfikir kritis
4.       Kemauan belajar
5.       Komitmen
6.       Motivasi
7.       Bersemangat
8.       Dapat diandalkan
9.       Komunikasi lisan
10.     Kreatif  
11.     Kemampuan analitis       
12.     Dapat mengatasi stres
13.     Menyelesaikan persoalan
14.     Dapat meringkas
15.     Berkoperasi
16.     Fleksibel
17.     Kerja dalam tim
18.     Mandiri
19.     Mendengarkan
20.     Manajemen diri
21.     Tangguh
22.     Berargumentasi logis
23.     Manajemen waktu


Berikut ini adalah beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan soft skills :

a.       Menjadi bagian dari suatu organisasi, untuk belajar menghargai orang lain
b.      Minta pada salah seorang anggota keluarga untuk meneliti kepribadian Anda dan menulis sisi baik dan buruk kepribadian Anda
c.       Berusaha mengatur waktu dengan lebih baik
d.      Berlatih menghadapi kritik
e.       Berlatih cara memberi kritik dengan positif
f.       Berusaha untuk hidup dengan lebih baik

(b)   Hard Skill
Hard skill adalah penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan ketrampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya atau juga bias diartikan kemampuan yang dapat menghasilkan sesuatu sifatnya visible dan immediate . Contohnya adalah skill untuk mengoperasikan komputer.


INTERPERSONAL SKILL DALAM COMPUTER SCIENCE.

Analis sistem
Analis sistem adalah seseorang yang bertanggung jawab atas penelitian, perencanaan,  pengkoordinasian, dan merekomendasikan pemilihan perangkat lunak dan sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan organisasi bisnis atau perusahaan. Analis sistem memegang peranan yang sangat penting dalam proses pengembangan sistem. Seorang analis sistem harus memiliki setidaknya empat keahlian: analisis, teknis, manajerial, dan interpersonal (berkomunikasi dengan orang lain). Kemampuan analisis memungkinkan seorang analis sistem untuk memahami perilaku organisasi beserta fungsi-fungsinya, pemahaman tersebut akan membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan terbaik serta menganalisis  penyelesaian permasalahan. Keahlian teknis akan membantu seorang analis sistem untuk memahami potensi dan keterbatasan dari teknologi informasi. Seorang analis sistem harus mampu untuk bekerja dengan berbagai jenis  bahasa pemrograman, sistem operasi, serta  perangkat keras yang digunakan. Keahlian manajerial akan membantu seorang analis sistem mengelola proyek, sumber daya, risiko, dan perubahan. Keahlian interpersonal akan membantu analis sistem dalam berinteraksi dengan pengguna akhir sebagaimana halnya dengan analis, programer, dan profesi sistem lainnya. Analis sistem bisa pula menjadi perantara atau penghubung antara perusahaan penjual  perangkat lunak dengan organisasi tempat ia bekerja, dan bertanggung jawab atas analisis  biaya pengembangan, usulan desain dan pengembangan, serta menentukan rentang waktu yang diperlukan. Analis sistem bertanggung jawab pula atas studi kelayakan atas sistem komputer sebelum membuat satu usulan kepada pihak manajemen perusahaan. Pada dasarnya seorang analis sistem melakukan hal-hal berikut:
a.Berinteraksi dengan pelanggan untuk memahami kebutuhan sistem yang akan di gunakan 
b.Berinteraksi dengan desainer untuk mengemukakan antarmuka yang diinginkan atas suatu  perangkat lunak
c.Berinteraksi ataupun memandu programer dalam proses pengembangan sistem agar tetap  berada pada jalurnya
d.Melakukan pengujian sistem baik dengan data sampel atau data sesungguhnya untuk membantu para penguji
e.Mengimplementasikan sistem baru/sistem usulan yang akan digunakan perusahaan
f. Menyiapkan dokumentasi berkualitas.




Daftar Pustaka

http://id.shvoong.com/business-management/management/1658500-manajemen-waktu/
Stephen, 2011, Seni Mendengar dan Komunikasi yang Efektif, Klik Publishing,  Jakarta
Suzane C. De Janasz, Karen O Dowd, Beth Z. Scheider, Interpersonal Skills in Organizations. Second Edition, McGraw-Hill International, 2006.